Felicia Istri Binal



Namaku Rico, Umurku 30 tahun. Aku adalah seorang pria yang tergolong lumayan ganteng.

Tinggiku 172 cm, beratku 65 kg dan mempunyai badan yang tergolong proporsional.

Aku bekerja di sebuah perusahaan swasta di kota Jakarta. Aku tergolong orang yang rajin dan

pandai, itu menurut rekan kerja dan Bosku. Bosku sangat menyukaiku sampai-sampai dia

menganggapku sebagai anaknya. Maklum karena dia pun tidak mempunyai anak laki-laki.

Dia hanya mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Felicia.

Bosku berusia sekitar 70 tahun dan dia sudah sakit sakitan, yang terakhir telah di diagnosa

oleh dokter adalah kanker paru-paru. Karena dia tidak mempunyai anak laki-laki dan dia

sangat cemas dengan keadaan putrinya bila dia nanti telah tiada, maka akhirnya dia

menjodohkanku dengan putrinya sendiri. Saya dan Felicia akhirnya menikah 2021

waktu covid yang lalu.Felicia adalah seorang wanita yang menurutku sangat anggun dan

cantik. Dengan tinggi 157 cm dan berat 45 kg, berambut panjang dan di-highlight

dengan warna sedikit blonde, berkulit putih mulus, maklum karena Felicia adalah seorang

keturunan Tionghoa. Dan dia mempunyai tubuh yang sangat sexy. Mempunyai buah dada

yang cukup besar, berukuran 34 C dan mempunyai pantat yang sangat sexy, bulat montok

dan tidak turun, kaki yang panjang dan betis yang menyerupai bunting padi,

tumit yang menyerupai telur ayam kampung.Pada waktu hari pernikahan kami,

aku merasa sangat beruntung karena mendapatkan seorang wanita yang cantik dan juga

perusahaan yang besar. Pada malam pertama, saya sudah tidak sabar lagi untuk segera

meniduri istriku dan menikmati badannya yang perfect itu meskipun saya tahu bahwa dia

sebenarnya sudah tidak perawan lagi, karena dia besar di luar negeri.

Tetapi itu juga bukan masalah buat saya yang sudah terbiasa dengan kehidupan yang

sangat liberal karena sayapun telah di kirim ke luar negeri oleh Papa saya sejak saya

berumur 14 tahun.Pada malam pertama tersebut setelah pesta perkawinan kami yang

di selenggarakan di Hotel M di kota metropolitan ini, kami masuk ke suite kami yang sudah

di sediakan oleh hotel M untuk kedua mempelai setelah pesta selesai.

Uuh alangkah bahagianya saya, dan saya pun sudah tidak sabar untuk mencumbu istriku.

Sesaat kami memasuki ruangan suite, saya langsung memeluk istriku dari belakang yang

masih memakai gaun pengantin dan menciumi lehernya. Dan pada saat itu juga saya merasa

sangat horny. Tangan kananku menarik gaun pengantinnya ke atas dan mulai

meraba-raba pahanya yang so smooth. Dan tangan kiriku meremas teteknya.

Aah gila bener bener perfect.., pikirku. Tetapi Felicia tetap bersikap dingin dan

malah tiba tiba Felicia mengelak dan menarik tubuhnya dariku dan berkata..

“Sabar donk Ric, gua kan masih pake baju ini dan gua cape sekali!”

“Boleh nggak malem ini kita nggak ngapa-ngapain? Gua cape banget nih,

emang kamu nggak cape?”, tanyanya padaku. “Yah udah sayang kalo kamu cape mungkin

kita lakukan besok malam saja OK?” kataku.Lalu dia pelan pelan melepas gaun pengantinnya

sampai hanya tinggal pakaian dalamnya, pantyhose, dan sexy high heel sandalnya saja

yang tertinggal di badannya. Ohh my gosh, sexynya, pikirku hingga kontan kontolku bangun

dan menjadi keras sekali.

Lalu dia akhirnya pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Aku hanya terduduk di

sofa sambil mengelus-ngelus kontolku sendiri yang sudah tegang.

“Masa gua harus ngocok sih?” pikirku dalam hati.

“Ah sabar deh besok juga dapat masa enggak sih gua kan udah menjadi suaminya,

mungkin dia capek sekali..”, kataku dalam hati. Akhirnya kami melewati malam itu tanpa ada

excitement. Keesokan harinya waktu aku terbangun dari tempat tidurku, aku melihat

ke samping ternyata dia sudah tidak ada di sebelahku. Lalu aku melihat ke sekeliling kamar,

ternyata dia pun tidak ada. Lalu aku melihat note dari dia yang mengatakan bahwa dia sudah

ada di cafe hotel sedang breakfast dan aku ditunggu di bawah untuk membicarakan sesuatu.

Apa lagi sih? Aneh bukannya breakfast di ranjang malah turun ke bawah ada-ada aja nih

orang!, gerutuku. Lalu aku mandi dan bersiap-siap untuk turun ke bawah.

Dan akhirnya kutemui dia di bawah. Kulihat dia sedang duduk sendiri sambil menghisap rokok.

“Ngapain di sini, kok bukan breakfast di kamar aja?”.

“Sebenernya ada hal penting yang mau gua omongin sama kamu Ric”, jawabnya.

“Loh ada apa nih?”, tanyaku.

“Sebenernya gua nggak mau married sama kamu, tapi gua terpaksa karena Papa gua.

Kalau saja Papa nggak dalam keadaan sakit seperti ini dan bukan permintaannya yang

terakhir, gua nggak bakal married sama kamu..”, jawabnya malas-malasan.

“Ooh gila, kok jadinya seperti ini?” kataku kaget.

“Jadi mau kamu bagaimana?”, tanyaku lagi.

“Yah udah kita tetep married selama Papa masih hidup, lalu kita atur perceraian setelah

Papa meninggal gimana?”

“Wah kamu sih gila Fel! Mana bisa seperti itu? Mana bisa cerai sebegitu gampang?”, tanyaku

gusar.

“cepat atau lambat gua juga musti cerai sama kamu, gua masih mau free, gua nggak mau

committed, and please jangan batasi hidup gua and jangan omong macem-macem sama

Papa! Udah deh, gua sekarang mau pulang ke rumah. Lu kan musti ke kantor, ntar kita ketemu

deh di rumah malem setelah kamu pulang dari kantor, kita bicarain lagi. Gua pusing nih..”,

katanya dengan nada tidak sabar.

Lalu dia pergi meninggalkanku. Aku duduk terbengong untuk beberapa saat dengan pikiran

sangat kacau. Dan setelah 2 jam aku bengong merenungi nasibku yang aneh ini,

aku berfikir untuk tidak pergi ke kantor dan beinisiatif untuk pulang ke rumah dan menemui

Felicia untuk membicarakan hal ini lagi.

Pada saat kuparkir mobilku di rumah kami yang luas pemberian mertuaku,

saya langsung berjalan masuk menuju rumah, dan ketika menaiki anak tangga menuju

ke kamar tidur, aku mendengar suara musik dan mendengar 2 orang sedang berbicara

dengan nada yang mendesah desah. Lalu dengan berjalan sangat perlahan aku mencoba

untuk mengintip. Dan aku melihat istriku bersama Robert anak buahku di kantor sedang

berpelukan dan berciuman.

Hatiku menjadi panas sekali apa lagi sebenarnya Robert adalah anak buahku yang paling aku

benci. Tetapi meskipun begitu Robert adalah pemuda Jawa Papua yang cukup ganteng dan

memiliki tubuh yang atletis dan disukai oleh banyak wanita, itulah yang saya dengar dari anak

buahku yang lain. Awalnya aku ingin langsung masuk ke kamar untuk melabrak

mereka tapi kuurungkan niatku, dengan tetap mengintip dan mencari posisi yang lebih

baik supaya dapat melihat dengan jelas apa yang sedang mereka perbuat.

Pelan pelan aku melihat mereka sedang berpelukan, berciuman dan tertawa-tawa kecil,

lalu aku mendengar Robert bertanya..

“Fel, gimana malam pertama lu, hehehe enak?”

“Wah gua kaga ngapa-ngapain tuh, males gua soalnya yang ada di otak gua dari kemaren

cuma kontol kamu aja, gua kangen sama kamu Bang, and gua juga kangen sama kontol kamu

yang nikmat itu, gua pengen di entot sama kamu Bang, aku nggak bisa tidur semalem,

aku ampe masturbasi di kamar mandi sendirian waktu si tolol Rico itu tidur, sambil

ngebayangin kamu ngentotin aku Bang, hehehe..”, jawab Felicia dengan tertawa nakal.

Gila nggak menyangka kalo Felicia seorang yang kelihatannya seorang yang anggun itu

adalah ternyata seorang yang nakal dan binal, pikirku dengan hati yang panas.

Lalu Robert berkata..

“Kalo kamu kangen buka donk celana aku, kamu nggak mau ketemu sama ‘dede’ aku?”

“Ahh mau Bang, kasih liat aku donk..” Felicia mendesah.

Lalu istriku jongkok dan membuka resleting celana Robert dan pelan pelan di keluarkannya

kontol Robert yang hitam besar berurat dari dalam celananya, lalu Felicia menciumnya

sambil berkata..

“Gila kontol kamu Bang, nikmat banget keliatannya shh, ooh..”

Lalu pelan pelan dia cium kontol Robert sambil dikocoknya perlahan hingga Robert

mendesah..

“Aahh iyah Felicia ciumin kontol aku. kocok kontol aku ahh dasar lonte, ooh, enak sekali”.

Lalu perlahan kontol Robert membengkak, dan menjadi sangat besar.

Ah gila gede banget kontol nih orang, paling tidak panjangnya hamper 20 cm dan gila

diameternya, mana uratnya kayak tasbih lagi, pikirku. Dan Felicia pun mulai mengulum dan

menjilati kepala hingga batangnya dan mengulumnya lagi, lalu tiba tiba Robert menjambak

rambut istriku dan berkata..

“Yah perek, begitu caranya jilatin terus dasar kamu pelacur, jilat pelernya juga donk!”.

Kemudian dia menjambak rambut Felicia dan memaksa Felicia untuk menjilat biji pelirnya.

Lalu Felicia menjilat dan mengulum biji pelernya sambil mengocok kontol Robert, dan dengan

mendesah desah, dia berkata..

“Robert sayangku, ahh, Bang, memek aku udah basah banget nih ahh gila,

Bang please entotin mulut aku Bang, perkosa mulut aku Bang!! Ahh.. Shh,” teriaknya.

Lalu Robert menjambak dan memasukkan seluruh bagian kontolnya ke dalam mulut melalui

bibir Felicia yang sexy sampai Felicia hampir muntah setiap kali Robert menyodokkan

kontolnya ke dalam mulut Felicia. Sambil menjambak Rambut Felicia dia meracau..

“Nih, aku entot mulut kamu nih, dasar mulut lacur, nih aku entot ampe tenggorokan kamu,

ahh mulut kamu memang enak, dasar mulut pelacur tau aja cara nyepong”.

Felicia pun tak kalah gilanya. Dia lalu dengan semangat menyedot kontol Robert, meskipun

kadangkala dia hampir muntah karena kontol Robert masuk terlalu dalam.

“Iyagh.. ooh entot mulut aku, aku nih pelacur murahan yang harus diperkosa, yahh oohh

perkosa terus mulutku..”

Kemudian Robert mengeluarkan kontolnya lalu dengan menjambak kasar rambut istriku

lalu menampar-namparkan kontolnya ke muka istriku,

lalu dengan rambut istriku dia mengelap kontolnya.

Seterusnya Robert membuka celana berikut celana dalamnya, lalu dia duduk di atas

ranjang dengan kaki diangkat ke atas, dia menjambak rambut istriku lalu

dituntunnya muka dan hidung istriku ke daerah anusnya yang hitam sambil berkata..

“Nih perek, jilatin juga lobang pantat aku..” Dengan perlahan Felicia menjilatinya sambil

mendesah..

“Uuh Bang, aku suka lubang pantat kamu.., aah.. sini aku jilatin” Rupanya Felicia bukan

hanya menjilat lubang anus Robert tapi diapun menyedotnya dengan bersemangat.

Wah, gila ternyata istriku adalah seorang sex maniac, ooh gila, mukanya yang anggun dan

cantik itu serta bibirnya yang sensual, gila sedang menjilati pantat laki-laki lain,

pikirku hingga aku mulai menjadi horny dan kontolku menjadi sangat keras.

Ah, gila bini aku lagi di pake orang kok aku malah jadi horny sih?, pikirku.

Lalu sambil mengintip, kubuka resletingku dan kumainkan sendiri ‘adik’ku yang sudah

menegang itu sambil menikmati pemandangan terkutuk itu. Aku masih melihat istriku sedang

menjilati anus Robert dengan masih berpakaian lengkap, blouse, rok yang sampai ke lutut

dan sepasang sandal tinggi yang sexy di kakinya yang indah itu. Ooh sexynya..

Edan, kontolku makin menegang.

Sekarang kulihat Felicia memasukkan tangan kanannya ke bawah roknya sambil berjongkok.

Rupanya dia juga sudah tidak tahan hingga memasukkan tangannya sendiri ke dalam roknya,

dan kukira pasti dia sedang memainkan memeknya sendiri. Sambil terus menjilat ia berkata..

“Bang Memek aku udah gatel banget nih Bang, gila Bang aku udah nggak tahan, udah basah

banget nih, jilatin donk Bang, please!”

Kemudian Robert dengan sigapnya berdiri dan mengangkat istriku ke ranjang, di robeknya

baju istriku dan di tariknya rok istriku. Ternyata istriku sudah tidak mengenakan celana dalam.

Ahh gila, betapa indahnya MEMEK istriku, dengan jembut yang tercukur rapi dan bagian

lubang yang bersih dan halus dan berwarna pink kemerahan tanpa bulu sehelai pun.

Rupanya istriku sering pergi ke salon untuk di wax, dan dia pernah menceritakan kepada

teman wanitanya yang kebetulan juga temanku bahwa dia pernah ke Japan untuk merawat

MEMEKnya sehingga warnanya bisa berwarna pink kemerahan.

“Buset, betapa untungnya si bangsat Robert itu! Aku saja yang suaminya belum pernah

melihat dari jarak dekat memeknya..”, umpatku dengan hati yang meluap-luap dan anehnya

dengan disertai oleh nafsu birahi yang meluap-luap juga hingga makin kencang

kukocok kontolku. Rupanya dia sudah mempersiapkan hal ini sejak dia meninggalkan

hotel pagi tadi. “Dasar perempuan sundal..”, pikirku.

Kemudian Robert mengangkat kaki istriku yang indah dan masih mengenakan sandal

tingginya yang sexy itu lalu di taruhnya ke pundaknya. Dengan rakusnya Robert menjilati

MEMEK istriku, menyedotnya dan memasukkan lidahnya ke dalam MEMEK istriku.

“Aah aah, enak Bang, enak banget, masukin lidah kamu Bang, ahh edan enak banget lidah

kamu, gigit kelentit aku Bang please gigit, ahh gila enak banget Bang!!”

Istriku berteriak-teriak keenakan, dan tubuhnya pun mulai bergetar keenakan. Dia

menjambak rambut Robert sambil berteriak-berteriak..

“Yah Bang terus Bang.. Masukkan yang dalam, sedot kelentit akuah ooh!”

Lalu tiba tiba dia berteriak dengan keras dan menjepitkan kakinya ke kepala Robert..

“Aahh Bang, aku keluar, Bang aku keluarr, edan Bang kamu.. Enak banget..”

Tapi Robert tidak berhenti di situ saja, Robert tetap menjilati MEMEK istriku dan sekarang

bahkan mengangkat pinggul istriku lebih tinggi lagi, dan dia mulai ganti menjilati lubang anus

istriku.

“Aah geli Bang.. Enak Bang.. Ooh yah mainin juga lubang memek aku pake jari kamu Bang,

ooh yah Bang gila enak banget!”

Dan Robert mulai memainkan jarinya di MEMEK istriku dan sesekali dia memasukan

ke dalamnya dan mulai mencoba untuk menggaruk G-spot istriku hingga istriku meracau..

“Yah di situ Bang G-spot aku ahh iyah di situ.. Garuk terus Bang garuk!”

Dengan pinggul yang meliuk-liuk, mulut yang mendesah-desah, lidah yang kadangkala

keluar untuk menjilat bibir sexynya yang kering itu dan tangan yang memainkan teteknya

sendiri dengan menurunkan BH-nya karena belum di lucuti, terpampanglah keindahan tetek

istriku yang belum pernah kulihat. Bulat montok kencang putih mulus dengan nipple yang kecil

berwarna pink. Seperti memandang dua bukit kembar yang sangat indah.

“Orghh Bang aku udah nggak tahan nih Bang.. Please ewein aku donk Bang, aku pengen

kontol kamu, masukin donk Bang ahh shh!”, mohon Felicia.

Dengan perlahan Robert berdiri di samping ranjang dan mengangkat pinggul istriku.

Lalu dengan perlahan dia menggesek-gesek kontolnya di ujung MEMEK istriku yang indah itu,

dan istriku mulai menggila kembali. Dia menggoyang-goyangkan pinggulnya dan semakin gila

memainkan teteknya dengan memelintir putingnya dan tangannya yang satu lagi berusaha

memainkan kelentitnya sendiri sambil berusaha memasukan secara paksa kontol Robert ke

dalam MEMEKnya.

“Bang, masukin donk sayang masukin, aku udah nggak tahan nih, bisa meledak aku kalo gini,

cepet donk entotin aku!”, pintanya.

“Sabar yah lonte, aku bikin kamu gila dulu heheheh..” jawab Robert dengan tersenyum.

Kemudian dengan perlahan Robert memasukkan kontolnya ke dalam MEMEK istriku, lalu

setelah memasukan setengah dia mencabutnya kembali, lalu memasukannya lagi hingga

istriku dengan liarnya berteriak..

“Masukin kontol kamu sekarang semuanya, jangan siksa aku kaya begini, bajingan!”

Akhirnya Robert dengan keras menyodokkan seluruh batang kontolnya ke dalam MEMEK

istriku hingga istriku beteriak..

“Ahh gila enak banget kontol kamu, gede banget, sodok memek aku yang keras Bang, ahh

perkosa aku, abuse memek aku pake kontol kamu yang gede.., tusuk memek aku sampe

tembus…” Dan Robert memompanya dengan cepat.

“Aah, ahh, shmm yah.. ewein aku Bang ewein aku.. Ahh aku pengen pipis nih Bang, memek

aku pengen pipis Bang aku nggak tahan nih.. Ooh bajingan kamu Bang, kamu bikin aku horny

seperti ini!”

“Bukannya ini yang kamu mau, kamu cari aku kan untuk ini, hehe untuk ngentot sama aku kan

Fel? Kamu sama si Jack juga nggak puas kan?? Hehe”, ejek Robert.

Wah gila ternyata istriku juga pernah melakukannya dengan si Jack juga?, Umpatku sambil

terus mengocok kontolku sendiri. Jack adalah seorang bule expat yang di-hire oleh mertuaku

untuk operation di kantornya.

Gila, sudah berapa orang di kantor yang udah mencoba MEMEK istriku?, pikirku sendiri.

Tak lama terdengar rintihan Felicia yang keras dari kamar, “Aahh aku keluar lagi Bang, gila

kamu Bang, nikmat banget ngewe sama kamu ahh..”

Lalu Robert membalikkan tubuh Felicia dengan posisi menungging sambil berkata,

“Nungging Fel, aku mau nyobain pantat kamu nih, kata si Jack pantat kamu enak hehehe..”

“Gila kamu, jangan Bang, kontol kamu kegedean, bisa robek pantat aku, jangan please jangan

donkk, pleasee!”

Tanpa menghiraukan permohonan istriku, Robert lalu mengambil lubrication dari kantong

celananya dan mengoleskan ke giant kontolnya dan dengan cepat di masukannya lah

kontolnya ke lubang pantat istriku..

“Aah perih.. Bang perihh, gila sakitt, ahh udah Bang udah aku bisa mati Bang..”

“Tenang, Sebentar lagi pasti akan terasa enak!” dan lama kelamaan istriku memang mulai

menikmatinya..

“Ooh ternyata enak Bang, terus pompa lubang anus aku terus entotin..” jeritnya sambil terus

memainkan MEMEK dan kelentitnya sendiri.

“Aah aku mau keluar lagi nih Bang, aahh aku keluar, aku keluar, enak Bang gilaa!”

“Sabar Say, aku juga mau keluar nih, aah gila, enak banget pantat kamu, aah..”

“Jangan keluar dulu Bang, aku mau minumn sperma kamu ahh shh..” lalu Felicia berjongkok

di depan Robert dan mengocok dan mengulum kontol Robert hingga akhirnya..

“Ahh aku keluar nih Fel, aku keluarr, nih telen sperma aku, TELENN..!”

Dengan lahapnya istriku menyedot dan melahap sperma yang keluar dari kontol Robert.

Dan bahkan ada juga yang berceceran di lantai dan tanpa ragu-ragu dengan rakusnya

istriku menjilat sperma yang ada di lantai.

“Kamu memang lonte paling najis yang pernah aku temuin..” kata Robert.

Setelah selesai pertempuran mereka, mereka saling berpelukan. Tak lama kemudian

Robert berpakaian lagi.

“Say, aku musti balik ke kantor nih sebelum suami tolol kamu tegor aku lagi”, kata Robert.

“Iya Say, balik dulu deh ntar kita ngentot lagi kalo ada waktu, aku pasti kangen kontol kamu

lagi deh malem ini..” ujar Felicia sambil tersenyum nakal.

“Loh kan kamu bisa ngentotin laki kamu?”, Robert membalik.

“Wah enggak deh, aku nggak nafsu sama dia, mau juga aku jadiin dia budak di rumah aku,

kalo dia masih mau tetep married sama aku hahaha. Dasar laki-laki tak berguna, aku hanya

mau married sama dia kan gara gara bokap aku aja..”, jawab Felicia dengan nada menghina.

Sakit sekali hatiku mendengarnya. Pengen rasanya aku masuk ke kamar itu untuk menghajar

Robert dan istriku sendiri. Tapi tak tahu mengapa aku lebih memilih untuk turun ke bawah dan

bersembunyi di kamar yang lain. Saya hanya bisa memandang dengan perasaan yang

marah kesal, tapi di samping itu aku juga horny berat, sampai-sampai kontolku menjadi

tegang sekali. Dan aku pun mengocok kontolku sambil melihat pemandangan yang gila itu.

Tak lama kemudian aku mendengar pintu utama ditutup menandakan kalau si keparat Robert

telah meninggalkan rumah. Dan setelah Robert meninggalkan rumah aku pun pelan-pelan

menyusup ikut meninggalkan rumah dan pergi untuk menenangkan pikiran.

Pikiranku menjadi sangat kacau, tidak tahu apa yang musti saya perbuat setelah mengalami

kejadian yang sangat aneh dan tidak masuk akal tersebut. Aku akhirnya memutuskan untuk

pergi ke club untuk minum dan menenangkan pikiran. Sekitar pukul 10 malam, baru aku

memutuskan untuk kembali ke rumah dan untuk membicarakannya kepada istriku tentang

kejadian yang kulihat siang tadi. Ahh, betapa malangnya nasibku.

Tamat

 


Comments

Popular posts from this blog

THE ADVENTURE OF ROBERT (TWINS EFFECT)

Pengantin Alim yang Binal

belanja bareng Pak RT