Akhwat Kampus
Dari sebuah pengajian, seorang dara cantik yang alim, Auzura, mengendarai Mobilnya pulang ke kostnya. Jam ditangannya menunjukkan pukul 20.30. untung malam minggu, jadi kostnya yang berjarak 30menit itu tidak akan dikunci, karena di malam minggu, jam malam di rumah kostnya adalah jam 22.00. wajahnya yang cantik dan putih terasa sangat kusam karena seharian berkatifitas + polusi yang biarpun malam tetap tinggi. Tubuhnya yang montok terasa lengket. Baju terusan putih dan jilbab lebarnya terasa menyatu di badannya dikarenakan keringat karena memang ia belum mandi sejak tadi pagi. Gadis alim manis itu ingin segera pulang, mandi dan tidur.
Di sebuah perempatan yang sepi, lampu lalulintas terlihat berwarna merah. Melihat kekanan kiri, merasa jalanan sepi, Auzura memutuskan untuk menerobosnya. Ia ingin segera pulang, den juga agak takut berada di perempatan sendirian. Tiba2 belum ada 200meter, ia merasakan Mobilnya goyah. Segera ia meminggirkan Mobilnya, dan melihat ban belakang Mobilnya. Yang ia takutkan terbukti. Ban belakang Mobilnya bocor!! Terpaksa ia menjalankan Mobilnya perlahan ke tukang tambal ban terdekat. Belum ada 10 meter ia berkendara, tiba2 dari belakang datang mobil patroli polisi yang memepetnya. “maaf mbak! Saya tadi lihat anda menerobos lampu merah! Anda harus ikut kami ke kantor polisi!” kata polisi yang keluar dari mobil kepada Auzura. Gadis berjilbab itu terpaksa menuruti perintahnya.
Dibantu oleh polisi tadi, ia menaikkan Mobilnya ke mobil derek bengkel untuk dibawa ke bengkel, dan dia duduk di kursi samping sopir, ikut ke kantor polisi. “cantik2, berjilbab lagi, kok malam2 masih di jalan, mbak? Nggak takut diperkosa?” tanya sang polisi. Nampak pandangannya menelusuri setiap lekuk tubuh Auzura yang kemontokannya terlihat samar dan justru semakin menggairahkan dibalik baju terusan panjang dan jilbab lebarnya. Auzura yang agak risih oleh pandangan polisi itu agak memutar duduknya agak membelakangi sang sopir, sambil berpura-pura memandang lewat jendela samping kiri mobil. Justru sang polisi semakin terangsang disodori pantat montok dan bahenol Auzura, yang semakin menggairahkan tertutup baju terusannya. “dari pengajian pak…” kata Auzura pelan. Suaranya yang lembut agak serak dan terdengar pasrah semakin membuat kontol polisi itu berontak. “pengajian apa pengajian….” Kata polisi itu. Auzura merasa tersinggung dengan perkataan melecehkan polisi itu, namun tidak berani berbuat apa2.
Waktu itu sudah lewat pukul 9 malam saat mereka berdua sampai di sebuah kantor polisi kecil yang sepi, dan dalam kantor polisi itu tidak terdapat siapa pun kecuali seorang petugas yang bertugas jaga dan Polantas yang membawa Auzura. Ketika Auzura masuk, petugas itu memandangi tubuh Auzura dari bawah hingga ke atas, kelihatan sekali ia menyukai Auzura. Baju terusan dan jilbab lebar yang dipakai Auzura semakin membuat birahinya meninggi. Sungguh ia ingin merasakan kelegitan memek seorang gadis alim berjilbab.
“maaf, mbak, bisa minta surat kendaraannya?”tanya sang polantas. Auzura kebingungan, karena surat2nya ketinggalan di rumah orang tuanya di bogor. “ketinggalan pak…” katanya lirih, lembut, dan terdengar mendesah. Polantas dan petugas tadi memperhatikannya. Wajahnya yang putih dan cantik, bibir yang tipis dan terlihat lembut, semakin membuat mereka konak. “wah, kami nggak bisa ambli resiko mbak. Bisa jadi mbak itu komplotan maling Mobil. Mbak bisa masuk ke sel. Hanya sampai kami mengecek kebenaran tentang Mobil itu. ” Auzura terkesiap. “Hanya beberapa jam mbak…” kata polantas itu. Matanya masih terus jelalatan menjelajahi tubuh Auzura. Auzura yang sudah panik terpaksa pasrah dan menurut saat petugas tadi membawanya kedalam sel yang kotor dibagian belakang kantor polisi. Lalu ditinggal sendirian.
Sepuluh menit kemudian, seorang polisi yang berumur sekitar 40-an dan berbadan gemuk dan Seorang lagi berpakaian preman yang tinggi besar berbadan hitam, botak, dan umurnya kira-kira 45 tahun masuk ke ruang tahanan. Polisi tadi berkata, “wah, ada gadis cantik nih!! Wajahnya polos banget!! Menggairahkan!!” si botak menimpali, “pakek jilbab yah? Aku dari dulu pingin banget ngerasain memeknya cewek berjilbab kayak gini. Katanya legit banget!!” Auzura sangat takut mendengar nada bicara mereka, apalagi terus-menerus ditatap oleh mereka berdua.
Si botak keluar, lalu tak berapa lama lagi masuk sambil membawa kunci sel Auzura, lalu membuka sel Auzura dan masuk ke dalam. Auzura yang ketakutan segera merapatkan tubuhnya ketembok, seolah berusaha menembus tembok itu dan melarikan diri dari dua olisi bejat itu. Kepalanya menggeleng2 menolak, dan airmatanya mulai menetes turun ke pipinya yang putih. “Sekarang denger gadis manis, kalau kamu berkelakuan baik, kami nggak akan nyakitin kamu. Mengerti!” si gemuk langsung memegangi kedua tangan Auzura. sementara Si botak mendekap erat Auzura dari belakang, menggosok-gosokkan selangkangannya ke pantat Auzura yang montok yang mesih terbalut baju terusan. “huuu…huuu… jangaaaan paaaakk…” tangis Auzura pecah. Ia berusaha berontak.
Auzura terus meronta-ronta tanpa hasil, sementara Si gemuk yang tampaknya sudah bosan dengan perlawanan Auzura, melemparkan tubuh bahenol yang mesih terbalut baju terusan itu hingga jatuh telentang ke atas ranjang besi yang ada di sel Auzura. Dan dengan cepat diambilnya borgol dan diborgolnya tangan Auzura ke rangka di atas kepala Auzura. Secepat kilat si botak menyibakkan jilbab lebar Auzura dan menyampirkannya menyilang mengelilingi leher Auzura, lalu membuka kancing baju gamis Auzura dari dada atas sampai ke perut, dan merenggut lepas BH yang dipakai Auzura. Kini Auzura menangis sesenggukan sambil terus memohon untuk dilepaskan. Bagian dada dan perutnya sudah terbuka lebar, memperlihatkan buah dada besar yang sangat putih, dengan perut yang juga putih menggairahkan. Perlawanannya tak berarti karena terus dipegangi oleh Si gemuk. “Wow, lihat dadanya.”
Kemudian mereka dengan leluasa menggerayangi tubuh Auzura. Mereka meremas-remas dan menarik buah dada gadis alim berjilbab itu, kemudian memilin-milin puting susunya sehingga sekarang buah dada Auzura mengeras dan puting susunya mengacung ke atas, terlihat memerah. Kadang mereka mengigit puting susu Auzura, sedangkan Auzura hanya bisa meronta dan menjerit tak berdaya. Bahkan sesaat terlihat Auzura menggelinjang, saat lidah kasar si botak menyapu putingnya. “eeenngghhh……” terdengar lenguhan dari mulutnya. Sungguh ia belum pernah diperlakukan seperti ini, sehingga tanpa sadar, birahinya tersulut.
Sebuah pemandangan yang erotis, ironis, namun sangat menggairahkan. Seorang gadis cantik yang alim bergigi ginsul masnis, berjilbab lebar dan berbaju longgar yang ia gunakan untuk melindungi dirinya dari pikiran kotor para lelaki bejat, kini terbaring tak berdaya dengan jilbab tersingkap dan buah dada serta perut yang terbuka lebar, penuh liur dari dua orang polisi yang memperkosanya. Dari mulutnya terdengar lenguhan dan desahan birahi yang terdengar semakin meninggi, disela jeritan dan kata2 penolakan yang seperti dikatakan hanya untuk menjaga kehormatannya.
Kedua polisi itu lalu melepaskan pakaian mereka dan terlihat jelas kedua kontol mereka sudah keras dan tegang dan siap untuk memperkosa Auzura. Si botak mempunyai kontol paling tidak sekitar 25 senti, dan Si gemuk mempunyai kontol yang lebih besar dan panjang. Auzura menjerit-jeritdengan suara serak basahnya minta agar mereka berhenti, tapi kedua oknum polisi itu tetap mendekatinya. Sungguh gadis cantik berjilbab itu takut, karena selama ini ia tidak pernah melihat kontol pria sebelumnya, dan saat ia melihat kontol yang sebesar itu, ia takut membayangkan seperti apa rasa sakit yang akan dideritanya.
“Lebih baik kamu tutup mulut kamu atau kita berdua bisa bikin ini lebih menyakitkan daripada yang kamu kira.” kata Si botak. “Sekarang mendingan kamu siap-siap buat muasin kita dengan badan kamu yang bagus itu!” “Dia pasti sempit sekali. Biasanya masih perawan, kalo cewek berjilbab lebar tuh!”, kata Si gemuk sambil memasukan jari-jarinya ke lubang kemaluan Auzura. Ia menggerakkan jarinya keluar masuk, membuat Auzura menggelinjang kesakitan dan berusaha melepaskan diri. “Betul kan, masih sempit sekali.”
Kemudian Si botak tadi naik ke atas ranjang di antara kedua kaki Auzura. Baju terusan Auzura yang panjang disingkapkan sampai ke perut dengan mudah. Celana dalamnya langsung melorot dan terbang ke sudut sel dengan cepat. Auzura semakin takut. Jeritan dan isak tangisnya semakin keras. Rontaannya semakin intens, namun tak ada apa-apanya dibanding kekuatan duaorang polisi itu. Kemudian mereka membuka kaki Auzura lebar-lebar dan Si botak memasukkan kontolnya ke dalam lubang senggama gadis berjilbab yang masih perawan itu. Auzura mengeluarkan jeritan yang keras sekali, ketika perlahan kontol Si botak membuka bibir kemaluan, dan masuk senti demi senti tanpa berhenti. Kadang ia menarik sedikit kontolnya untuk kemudian didorongnya lebih dalam lagi ke lubang kemaluan Auzura. Tiba2 ia menghentakkan kontolnya dengan keras, dan Auzura melolong merasakan ada yang robek didalam lubang kemaluannya. Terlihat darah segar mengalir sedikit keluar. Si botak menyeringai. “ternyata beruntung sekali kita kali ini. Dapat perawan, peret, hangat lagi, memeknya!!”
Sementara itu, Si gemuk naik dan mendekati wajah Auzura, mengelus-elus wajah cantik gadis berjilbab itu dengan kontolnya. Mulai dari dahi, pipi kemudian turun ke bibir. Auzura menggeleng-gelengkan kepalanya agar tidak bersentuhan dengan kontol Si gemuk yang hitam, sambil masih terhentak-hentak karena genjotan kontol si botak di memeknya. “Ayo dong manis, buka mulut kamu”, kata Si gemuk sambil meletakkan kontolnya di bibir indah Auzura. “Kamu belum pernah ngerasain kontol kan? Enak kok…” Auzura tak bergeming. “Buka!” bentak Si gemuk. “Buka mulut kamu, brengsek!” sambil menampar pipi putih gadis berjilbab itu. Perlahan mulut Auzura terbuka sedikit, dan Si gemuk langsung memasukkan kontolnya ke dalam mulut gadis cantik berjilbab itu.
Mulut Auzura terbuka hingga sekitar 6 senti agar semua kontol Si gemuk bisa masuk ke dalam mulutnya. Kontol Si gemuk mulai bergerak keluar masuk di mulut gadis berjilbab itu, terlihat tidak semua kontol Si gemuk dapat masuk ke mulut Auzura, kontol Si gemuk terlalu panjang dan besar untuk bisa masuk seluruhnya dalam mulut Auzura. Ketika Si gemuk menarik kontolnya terlihat ada cairan yang keluar dari kontolnya. Julurin lidah kamu!” Auzura, masih terisak dan terus terhentak-hentak karena sodokan kontok si botak, membuka mulutnya dan mengeluarkan lidahnya. Si gemuk kemudian memegang kontolnya dan mengusapkan kepala kontolnya ke lidah Auzura, membuat cairan kental yang keluar tadi menempel ke lidah Auzura.
“ndan, dia nggak mungkin bisa masukin punya kamu ke mulutnya, biar saya coba. Gantian!” Mereka kemudian bertukar tempat, Si gemuk sekarang ada di antara kaki Auzura dan Si botak berjongkok di dekat wajah Auzura. Si gemuk mulai mendorong kontolnya masuk ke liang senggama Auzura. “eenggghhhh……mmmhhh…..!!” Auzura mengerang lemah. Terlihat tubuhnya menggelinjang. Rupanya napsu birahi sudah mulai mendominasai tubuh gadis alim itu. Jeritannya sudah tidak terdengar lagi, tinggal isak tangis yang tertahan. Terlihat sekali dengan susah payah kontol Si gemuk yang besar itu membuka bibir kemaluan Auzura yang masih sempit. Si botak, mengacungkan kontolnya ke mulut Auzura. “Kamu mungkin nggak bisa masukin punya Si komandan ke mulut kamu, tapi kamu musti ngerasain punya saya ini, seluruhnya.” Dengan kasar ia mendorong kontolnya masuk ke mulut Auzura, sampai akhirnya kontol itu masuk seluruhnya hingga sekarang testis Si botak berada di wajah gadis berjilbab itu. Ia kemudian menarik kontolnya sebentar untuk kemudian didorongnya kembali masuk ke tenggorokan Auzura. Setelah lima kali, keluar masuk, Si botak sudah tidak bisa lagi menahan orgasmenya.
“Saya keluuarrhh. Aaahhh!” Ia tidak menarik kontolnya keluar dari mulut Auzura, kontolnya tampak bergetar berejakulasi di tenggorokan Auzura, menyemprotkan sperma masuk ke tenggorokannya. Gadis berjilbab itu berusaha menjerit, ketika sperma Si gemuk mengalir masuk ke perutnya. Terlihat sekali Si gemuk yang sedang mencapai puncak kenikmatan tidak menyadari Auzura meronta-ronta berusaha mencari udara.
“Iyya… yaah! Telleeen semuaa! Aaahhh… aahhh… nikhmaattt!” Ketika selesai ia menarik keluar kontolnya dan Auzura langsung megap-megap menghirup udara, dan terbatuk-batuk mengeluarkan sperma yang lengket dan berwarna putih. Auzura berusaha meludahkan sperma yang masih ada di mulutnya. Si botak tertawa melihat gadis manis itu terbatuk-batuk, “Kenapa? Nggak suka rasanya? Tenang aja, besok pagi, kamu pasti sudah terbiasa sama itu!”
Sementara Si gemuk yang masih mengerjai kemaluan Auzura sekarang malah memegang pinggul Auzura dan membalik tubuh Auzura. Dengan cepat ia melolosi baju terusan Auzura tanpa ada perlawanan dari Auzura yang sudah lemas. Kini Auzura tinggal memakai jilbab yang telah disampirkan ke lehernya, dan kaus kaki putih dan high heelsnya yang membuat kakinya semakin seksi dan menggairahkan. Auzura dengan tubuh berkeringat dan sperma yang menempel di wajahnya tersadar apa yang akan dilakukan Si gemuk pada dirinya, ketika dirasanya kontol Si gemuk mulai menempel di lubang anusnya. “Jangan Pak, jangan! Ampun Pak, ampun, jangan…” “Aaahkk! Jangaaan!” gadis berjilbab itu kembali menjerit-jerit ketika kepala kontol Si gemuk berhasil memaksa masuk ke liang anusnya. Wajah Auzura pucat merasakan sakit yang amat sangat ketika kontol Si gemuk mendorong masuk ke liang anusnya yang kecil. Si gemuk mendengus-dengus berusaha memasukkan kontolnya ke dalam anus Auzura. Perlahan, senti demi senti kontol itu tenggelam masuk ke anus Auzura. Auzura terus menjerit-jerit minta ampun ketika perlahan kontol Si gemuk masuk seluruhnya ke anusnya. Akhirnya ketika seluruh kontol Si gemuk masuk, gadis berjilbab itu hanya bisa merintih dan mengerang kesakitan merasakan benda besar yang sekarang masuk ke dalam anusnya.
Si gemuk beristirahat sejenak, sebelum mulai bergerak keluar masuk. Kembali Auzura menjerit-jerit. Si gemuk terus bergerak tanpa belas kasihan. Kontolnya bergerak keluar masuk dengan cepat, membuat testisnya menampar-nampar pantat Auzura. Si gemuk tidak peduli mendengar Auzura berteriak kesakitan dan menjerit minta ampun ketika sodomi itu berlangsung. Terlihat berulang kali kontol Si gemuk keluar masuk anus Auzura tanpa henti. Akhirnya Si gemuk mencapai orgasme ia menarik kontolnya dan sperma menyemprot keluar menyembur ke punggung Auzura, kemudian menyembur ke pantat Auzura dan mengalir turun ke pahanya, dan terakhir Si gemuk kembali memasukkan kontolnya ke anus Auzura lagi dan menyemprotkan sisa-sisa spermanya ke dalam anus Auzura. Si gemuk kemudian melepaskan pegangannya dari pinggul Auzura dan berdua dengan Si botak mereka keluar dari sel dan menguncinya. Saya masih dapat mendengar Si gemuk berkata pada Si botak, “Pantat paling hebat yang pernah ada. Dia bener-bener sempit!”
Dini hari, ketika Auzura kelelahan menangis dan merintih, mereka berdua dengan langkah sempoyongan dan dengan botol bir di tangan masuk kembali ke dalam sel Auzura. Mereka menendang tubuh Auzura agar terbangun dan mereka mulai memperkosanya lagi. Sekarang Si botak menyodomi gadis berjilbab yang sudah kelelahan itu sementara Si gemuk berbaring di bawah Auzura dan memasukkan kontolnya ke dalam kemaluan gadis alim itu. Kemudian mereka berganti posisi. Mereka juga menyiksa Auzura dengan memasukkan botol bir ke dalam liang kemaluan dan anusnya sementara kontol mereka dimasukkan ke mulut Auzura. Mereka terus berganti posisi dan Auzura terus menerus menjerit dan menjerit hingga akhirnya ia kelelahan dan tak sadarkan diri. Melihat itu polisi-polisi tersebut hanya tertawa terbahak-bahak meninggalkan tubuh Auzura yang memar-memar dan belepotan sperma dan bir.
Keesokan paginya, Si gemuk masuk dan membuka sel Auzura. “Kamu boleh pergi.” Gadis berjilbab itu segera mengenakan pakaiannya. Tubuhnya lemah lunglai berbau bir dan sperma-sperma kering masih menempel di tubuhnya. Auzura pergi dari kantor polisi itu dan akhirnya sampai ke rumah kost Auzura dan kembali menangis sejadi2nya.
Sore hari, Auzura terbangun dari tidurnya. Tubuhnya masih terasa lemas setelah diperkosa para polisi bejat dari malam sampai pagi harinya. Saat ia merasakan selangkangannya sakit, Auzura kembali menangis. Ia menangis bukan hanya karena rasa sakit dan marah terhadap para pemerkosanya, tapi juga marah pada dirinya sendiri, mengapa juga turut menikmati perkosaan itu. Segera ia keluar kamar dan bergegas mandi. Ia berusaha membasuh perasaan kotor yang ia rasakan. Semua noda sperma terasa masih lengket pada tubuhnya.
Setelah mandi, Auzura bergegas berpakaian. Perasaan capek yang ia rasakan sudah sedikit berkurang. Ia memakai baju panjang coklat muda dan rok yang juga sama, dengan jilbab putih lebar yang manis. Wajahnya yang putih mulus berhidung mancung terlihat semakin cantik. Rautnya yang lesu karena masih terbayang perkosaan semalam tidak menghilangkan kecantikan wajahnya.
Sore itu rumah kostnya sepi. Tidak ada penghuni kost yang lain, karena sore itu kebanyakan semua penghuni kost sedang kuliah, atau ngaji atau pergi cari makan sore. Auzura yang sendirian tidak mengatakan apa yang terjadi pada mereka. Ia merasa sangat malu.
Tiba-tiba terdengar ketukan di pintu depan rumah kost itu. Auzura terkejut. Trauma perkosaan yang ia alami membuatnya paranoid. Namun segera ia berpikir, tak mungkin para polisi bajingan pemerkosa itu berani datang kekostnya. Segera Auzura beranjak bangun dari tempat tidurnya, menghapus butiran air mata yang tergenang di matanya dan bergegas beranjak membuka pintu depan.
Seorang laki-laki separuh baya berdiri didepan pintu. I amenyeringai lebar. Dilihat dari tubuhnya yang kekar dan celana cekak yang ia pakai serta tubuhnya yang hitam, sepertinya orang tua itu adalah seorang tukang becak.
“boleh saya masuk, neng? Tanya tukang becak itu. Tanpa menunggu jawaban, sang tukang becak itu langsung masuk kedalam rumah kost Auzura, dan menutup pintu depan. N ingsih yang etrkejut tak mampu berbuat apa-apa.
“mau apa, Bang?” tanya Auzura gelagapan. Melihat orang tua yang kekar dan hitam itu, trauma Auzura kembali membayanginya.
“mau ngembalikan ini, neng, dua polisi ngasih ke saya. Katanya saya suruh minta upah sama eneng…” kata pak becak itu, masih dengan menyeringai, sambil mengulurkan sebuah dompet. Auzura segera mengebnalinya. It udompetnya yang tertinggal di kantor poisi, ketika para polisi bajingan itu menikmati tubuh sintalnya.
“terima kasih bang…” jawab Auzura sembari mengulurkan tangan, hendak mengambil dompet yang diulurkan sang tukang becak tadi. Tapi serta merta sang tukang becak menyambar dan menggenggam erat tangan putih halus gadis manis berjilbab itu sambil masih menyeringai. Auzura semakin ketakutan.
“eneng cantik banget neng… bahenol pula neng… pake baju longgar ma jilbab kayak gni juga tetep keliatan cantik dan bahenol neng… pantes polisi2 tadi ketagihan neng… abang juga mau neng… kata polisi2 tadi minta upahnya jangan pake uang, tapi pake memek aja neng…” kata tukang becak tadi, bagaikan petir menyambar di siang jari di benak Auzura. Segera ia berusaha melepas tangannya. Namun cengkeraman sang tukang becak terlampau kencang.
“jangan baaang….ntar saya kasih uang, baaaang…” kata Auzura memelas. Sang tukang becak malah semakin erat menggenggam tangan Auzura dan dengan tangan yang lain, ia memelorotkan celana cekaknya, memperlihatkan kontol yang besar dan hitam, sudah mengacung tegak berkilat.
“ayo neeng… katanya polisi2 tadi eneng seneng… abang pingin dielus pake tangan mulus eneng.. kontol abang pengen digesekkan ke pipi putih eneng… abang pengen nggenjot memek eneng… kontol abang pengen ngerasain memeknya cewek yang pakek jilbab gedhe kaak eneng.. ayo neeeeng…” kata pak becak itu, membuat Auzura semakin syok. Ia tak mampu berkata apa2. Ketakutannya membuatnya tak mampu bergerak dan berkata-kata. Selain itu ia juga kaget, bagaimana mungkin apra polisi yang memperkosanya tadi malam tau kalo Auzura juga terhanyut dan menikmati iperkosaan atas dirinya. gadis manis
“Nggak, Bang.. Cukup. Jangaaan… Sudah tinggalkan saya.. Tinggalkan rumah ini,” kata Auzura panik, cemas, takut dan rasanya pengin nangis atau minta tolong tetangga.
Tetapi semuanya itu langsung musnah ketika tanpa terasa tangan Auzura yang telah berada dalam genggaman tukang becak itu ditarik dan disentuhkan dan digenggamkan ke kontolnya yang kini telah bangkit membusung, dengan sepenuh liku ototnya, dengan semengkilat bening kepalanya, dengan searoma lelaki yang menerpa dan menusuk sanubari Auzura.
“Lihat dulu, neng.. Jangan takut.. Aku nggak akan merugikan eneng, koq. Eneng ntar pasti keenakan deh neeng…” ucap bisik getar-nya begitu terdengar penuh pengalaman dan sangat menyihir. Dan Auzura benar-benar menjadi korban tangkapan yang bak rusa kecil dalam terkaman singa pemangsanya. Terasa desiran birahi didalam benak gadis berjilbab itu.
“Lihat dulu neng…” sekali lagi diucapkannya.
Kali ini dengan tangannya sambil meraih kemudian menekan bahu Auzura yang tertutup jilbab untuk bergerak merunduk atau jongkok. Tanpa perlawanan berarti dari Auzura, gadis berjilbab itu berjongkok. Dan langsung didepan wajah gadis alim berjilbab itu telah terlihat mengacung kontol besar dan hitam milik pak tukang becak.
Ini bukan saja pesona. Ini merupakan sensasi bagi Auzura, seorang gadis alim santun yang berjilbab itu. Kini Auzura bergetar. Dengan jantung Auzura yang berdegup-degup memukul-mukul dada mata Auzura nanar menatap kemaluan tukang becak itu. Kesakitan namun juga kenikmatan yang ia rasakan tadi malam terbersit lagi didalam pikiran sang gadis alim. Gelora orgasme yang berkali2 ia capai juga kembali terbayang. apalagi dengan kemaluan besar hitam keras nampak sangat ‘ngaceng’ bak laras meriam yang lobangnya mengarah ke wajah Auzura. Auzura langsung lumpuh dan luluh, karena syok, namun juga karena gelora birahi yang kembali membuncah. Demikianlah pula saat Auzura saksikan ujung meriam itu mendekat, mendekat, mendekat hingga menyentuh pipi Auzura , hidung Auzura dan bibir Auzura. Sang tukang becak memegangi belakang kepala Auzura yang tertutup jilbab dengan satu tangan, dan menggesek-gesekkan kontolnya ke wajah Auzura yang putih mulus dengan tangan yang lain. Gadis berjilbab itu mulai mendesah-desah. Matanya mulai sayu. Tidak terdengar lagi katak2 penolakan. Kontol hitam sang tukang becak terus dielus-eluskan ke pipi, bibir, dan hidung Auzura yang putih.
“Jilat, neng, isep. Isep kontol saya , neng. saya ingin merasakan bibir neng jilbab yang sangat cantik ini. saya ingin merasakan isepan mulut neng” kata-kata kotor pak tukang becak seperti bensin yang semakin membakar birahi Auzura. Pelan-pelan pak becak itu menggesek-gesekkan kontolnya ke mulut tipis sang gadis berjilbab itu.
Tangan kanannya menekan kepala Auzura dan tangan kirinya pelan-elan memasukkan kontolnya ke mulut Auzura. Bagaimana Auzura mampu mengelak sementara Auzura sendiri serasa lumpuh. Gads sopang yang berjilbab lebar itu merasakan ada asin-asin di lidahnya. Auzura tersadar. Auzura jadi sepenuhnya sadar namun segalanya tengah berlangsung. Auzura tak mampu menghindar, baik dari kekuatan fisik Auzura maupun dari tekad yang dikuasai rasa bimbang. Auzura ingin meronta, namun ketakutan dan syok mengalahkannya. Birahi juga. Nampak pemandangan yang menggairahkan, dmania seorang gadis cantik berjilbab lebar berjongkok sambil mengulum kontol hitam seorang tukang becak.
Tidak lama. Mungkin baru berlangsung sekitar 1 atau 2 menit saat kontol itu terasa semakin mengeras dan memanas. Mulut Auzura penuh dijejali bongkol kepalanya yang menebar rasa asin itu. Sambil berdiri mengangkangi Auzura yang jongkok di depannya si Abang dengan sangat kuat mencegkeram kepala gadis berjilbab itu dan menggoyangkan pinggulnya mendorong dan menarik kontolnya ke mulut Auzura. Lagi, lagi, lagi. Hal itu membuat gadis berjilbab itu tersedak-sedak. Rasanya ujung kontol itu telah merangsek maju mundur ke gerbang tenggorokan Auzura.
Kedutan-kedutan besar yang disertai semprotan-semprotan lendir kental yang hangat penuh muncrat ke haribaan mulut Auzura. Gadis berjilbab itu tahu persis, sama seperti tadi malam, si Abang telah menumpahkan air maninya ke mulut Auzura. Dan kemudian yang tak Auzura duga sebelumnya adalah saat dia memencet hidung Auzura hingga dengan ngap-ngapan gadis berjilbab itu terpaksa menelan tuntas seluruh cairan kentalnya dan membasahi tenggorokan Auzura.
Sepertinya Auzura minum dan makan kelapa muda yang sangat muda. Lendirnya itu demikian lembut memenuhi mulut untuk Auzura kunyahi dan terpaksa menelannya. Gadis berjilbab itu semakin syok, dan sudah tak mampu berbuat apa-apa. Ia hendak muntah, namun sang tukang becak mencengkeram mulutnya dan menariknya keatas, sehingga ia tak bisa muntah.
Gadis berjilbab yang cantik dan bahenol itu masih tertegun dan setengah bengong oleh rasa yang memenuhi rongga mulutnya saat sang tukang becak menggelandang ke kamar tidur Auzura yang pintunya terbuka. Dengan tenaga kelelakiannya dia angkat dan baringkan tubuh Auzura ke ranjang. Entah kekuatan apa, Auzura tak mampu mengelakkan apa yang si Abang ini perbuat pada Auzura. Dia lepasi rok panjang Auzura. Dia tarik hingga robek baju Auzura.
Dia renggut BH- Auzura seketika hingga Auzura juga yakin kancing-kancingnya lepas. Dan tak ayal pula di renggut celana dalam Auzura. Dia ciumi celana itu sambil menebar senyuman birahi dari gelora syahwatnya yang sedang terbakar berkobar. Kemudian rebah menindih tubuh telanjang gadis berjilbab itu yang sangat bahenol dan menggairahkan.
“Neng, biar abang buat neng ketagihan yaa.. Nikmati kontolku neng. Enak lhooo. Para lonte yang kukencani saja pada ketagihan…” begitu suara orang yang dilanda prahara birahi sambil tangannya meremasi pinggul kemudian bokong Auzura yang montok sementara bibirnya yang demikian tak terawat nyosor untuk melumat bibir Auzura. Gadis berjilbab itu berusaha menolaknya. Rasa jijik dan enggan menderanya.
Namun sasaran berikutnya benar-benar membuat Auzura menyerah. Dia ‘kemot-kemot’ pentil susu Auzura. Dia gigiti dagingnya. Entah berapa lama dia isepin dan tinggalkan cupang-cupang kotor pada seluru bidang dada Auzura , leher Auzura , bahu Auzura , ketiak Auzura. Kemudian juga turun keperut, ke selangkangan, ke paha Auzura. Semua itu membuat gadis berjilbab itu merem melek keenakan. Ia menyadari bahwa saat itu ia sedang diperkosa, namun ia tak mampu menolak rasa nikmat yang idarasakan.
Dan ketika puncak birahinya datang, si Abang ini naik merangsek dan menindih kembali tubuh Auzura. Auzura rasakan kontolnya mulai menggosok-gosok paha dan selangkangan Auzura. Auzura sudah benar-benar terbius. Dorongan nafsu birahi Auzura sudah berada di ambangnya. Auzura sudah tak mampu lagi menahannya. Kini desah, rintih, jerit tertahan keluar dari mulut Auzura dan memenuhi kamar kost sempit gadis berjilbab itu.
“Tolonng baang.. Ayoo, Bang.. Aku sudah nggak tahaann.. Toloong.. Enak bangeett baang.. Auzura mau kontol abaang.. Biar Auzura kulum lagi nanti yaa…” kata2 kotor yang keluar dari bibir seorang gadis berjilbab itu membuat sang tukang becak semakin terbakar nafsunya. Segera ia menuntun kontol besarnya untuik menembusi kemaluan Auzura yang sudah sangat menantinya.
Masih dalam upaya penetrasi, dimana ujung kontol dahsyat itu sedang menerpa-terpa bibir kemaluan Auzura ketika gadis berjilbab itu meraih orgasme pertamanya. Auzura menjerit dan mendesah tertahan. Gadis berjilbab itu sudah dikuasai nafsu syahwat. Auzura rajam pundak si Abang dengan cakar Auzura. Auzura hunjamkan kuku Auzura ke dagingnya. Rasanya kemaluan Auzura demikian mencengkeram untuk mempersempit kepala kemaluan itu menembusinya. Namun rasa gatal ini sangat dahsyat. Si Abang cepat menerkam bibir Auzura sambil mendesakkan kontolnya dengan kuat ke lubang sempit gadis berjilbab itu.
Begitu blezz.. Auzura langsung diterpa orgasme kedua Auzura, Hanya selang 10 detik gadfis berjilbab itu mendapatkan kembali orgasmenya.
Ternyata memang inilah. Dalam hujan keringat yang menderas dari tubuh Auzura dan tubuhnya selama 2 jam hingga jam 6 sore, gadis berjilbab itu mendapatkan orgasme beruntun Auzura hingga sekitar 10 atau 12 kali. Auzura tak mungkin melupakan kenikmatan macam ini. Kenikmatan ketika memeknya digenjot sebuah kontol besar dan hitam milik pak tukang becak. Saat semuanya berakhir, dan sang tukang becak menumpahkan tets maninya yang terakhir didalam memek Auzura, Auzura tertidur lelap, dengan perasaan yang campur aduk antara marah, benci, menyesal, namun juga puas yang teramat sangat.
Bangun dari tidurnya pukul sepuluh malam, Auzura sudah tidak melihat keberadaan tukang becak bajingan itu dikamarnya. Dengan isak tangis yang amsih tersisa, gadis berjilbab itu memakai daster longgar dan jilbabnya, melangkah gontai keluar dari kamar, menuju kamar mandi. Suasana di rumah kostnya telah sepi, menunjukkan semuanya sudah tidur. Masuk di kamar mandi, kembali Auzura menangis, gadis aim yang cantik berjilbab lebar itu tidak menegrti, mengapa ia menjadi obyek perkosaan para lelaki bejat. Saat ia masih terus meratapi nasibnya, tiba tiba ada tangan yang merengkuhnya dari belakang. Ternyata gadis berjilbab itu lupa menutup pintu kamar mandi, dan tukang becak bajingan itu belum pergi. Auzura kembali terisak dan berusaha meronta, namun rontaannya yang telah lemah sudah tidak mampu menandingi gairah tukang becak itu yang kembali terbakar. tukang becak itu menciumi tengkuk Auzura dan tangannya memeluk dan sepertinya meremas payudara Auzura dari luar bajunya. Auzura hanya kembali bisa pasrah dan menangis.
Tukang becak it umenyibakkan jilbab Auzura kepundak, dan langsung merenggut lepas kancing2 daster Auzura, lalu menurunkan daster Auzura hingga pundak dan tengkuk putih bersih gadis cantik berjilbab itu terlihat, dan mulai menciuminya. terdengar suara kecupan-kecupan tukang becak itu di leher dan tengkuk Auzura. Lalu tukang becak itu membalik Auzura dan menciumi bibir gadis alim itu dengan liar. Gadis alim itu tak bisa melakukan apa2 dan hanya bisa pasrah. Bahkan birahinya kembali tersulut, dan tanpa sada, gadis berjilbab itu membalas ciuman tukang becak jahanam itu. Tangan tukang becak itu meremas kedua belah payudara Auzura yang hanya memakai daster. Desahan nikmat gadis berjilbab itu mulai terdengar.
Mereka terus berciuman, tukang becak itu menciumi pangkal leher Auzura sambil tangannya masuk ke selangkangan Auzura yang dasternya diangkat keatas. Lalu tukang becak itu menarik daster Auzura ke bawah hingga nampak payudara putih gadis alim itu menggantung dan langsung dilahap tukang becak itu. Putingnya dijilat dan dihisap membuat Auzura menggelinjang kegelian. Mulutnya mendesah-desah semakin keras sementara tangannya refleks meremas rambut tukang becak itu yang semkain ganas manciumi perut Auzura dan terus turun ke selangkangannya. Tukang becak itu melahap memek gadis berjilbab yang alim itu sambil tangannya meremas payudaranya. Auzura mulai mengerang-erang penuh kenikmatan.
Tukang becak itu menarik semua daster dari tubuh Auzura sehingga Auzura yang pasrah itu kini hanya memakai jilbab putih kausnya yang tersingkap. Tukang becak itu lalu membimbing Auzura keluar dari kamar mandi menuju dapur didekatnya. Tukang becak itu menaikkan tubuh gadis berjilbab yang sudah pasrah itu ke meja dapur, lalu mengangkangkan kaki Auzura yang putih bersih. Ia sendiri kembali membuka celana yang dipakainya, menunjukkan kontolnya yang hitam besar. Auzura menggingit bibir dan memegang pundak tukang becak itu waktu tukang becak itu mendekat dan mencoba menusukkan kontolnya ke memek Auzura yang kakinya mengangkang. Gadis berjilbab itu masih merasa takut walau juga ingin kembali menikmati kenikmatan yang sudah ia dapatkan sebelumnya.
Lalu pelan tukang becak itu mulai mengocok kontolnya pelan. Tubuh mereka bergoyang-goyang, juga meja. Keringat muai membasahi tubuh sintal Auzura yang alim. Sambil menggoyang, tukang becak itu memegang paha Auzura dan sambil menjilati payudaranya yang terguncang-guncang. Tangan Auzura menumpu ke belakang. Tubuhnnya terguncang-guncang oleh goyangan pantat tukang becak itu di selangkangannya. Gadis alim itu mendesah-desah.
Lalu tiba-tiba kaki Auzura memeluk tubuh tukang becak itu yang terus menggoyang-goyang, Auzura memeluk tukang becak itu dan tukang becak itu sepertinya tahu kalau Auzura mau orgasme, lalu dia menghentikan kocokannya dan menciumi bibir gadis alim itu pelan. Lalu tukang becak itu menggendong tubuh Auzura dan membawanya ke ruang tamu.
Tukang becak itu lalu duduk di sofa dan menaruh Auzura dipangkuannya.Gadis alim itu kembali mendesah keras waktu kontol tukang becak itu masuk ke memek Auzura. Gadis berjilbab I tu sudah benar-benar pasrah sehingga ia sudah tidak memberontak lagi.
Dengan posisi saling berhadap-hadapan, pak becak itu mulai menggoyang2kan pantat Auzura maju mundur, lalu setelab beberapa lama, Auzura mulai menggoyangkan pantatnya sendiri. Sang tukang becak itu menambahinya dengan menjilati payudara Auzura yang putih bersih dan montok. Tangan Auzura menumpu pada pegangan sofa, tukang becak itu memegani punggung Auzura dan mengusap-usapnya. Gadis berjilbab itu terus mengocok memeknya di kontol tukang becak itu sambil melenguh dan mengerang. Goyangan Auzura semakin kecang dan membuat tukang becak itu melenguh keras dan menggigit payudara putih gadis berjilbab itu yang tepat dihadapannya. Sang gadil alim yang biasanya santun dan menjaga kehormatannya kini terlarut dalam gairah birahi bersama seorang tukang becak dengan kontol hitam.
Lalu tubuh Auzura mengejang dan dia menjerit tertahan, terhentak2 beberapa kali, lalu kocokannya berhenti. Ternyata dia sudah orgasme. Tapi tukang becak itu belum. Tukang becak itu lalu mengangkat tubuh Auzura dan mendudukkan sang gadis alim yang sudah pasrah itu disampingnya. Tukang becak itu mendorong kepala Auzura dan memaksanya mengulum kontol tukang becak itu yang masih tegak. Tukang becak itu mengangkangkan kakinya.
Awalnya agak canggung, namun karena birahi, Auzura mulai menjilati kontol tukang becak itu yang masih menjulang. Lidah Auzura terlihat menjilati buah peler tukang becak itu dan menghisap-hisapnya, tangan kanannya meraba-raba buah pelir tukang becak itu yang mengerang erang dengan mata terpejam. Pelan Auzura terus menjilati kepala kontol tukang becak itu, lalu memasukkannya ke mulut pelan, dihisap lalu dikocok-kocok dengan mulutnya. Tukang becak itu meracau tak karuan dan mendesis-desis.
Belum sampai keluar, tukang becak itu mengendong tubuh Auzura yang sudah lunglai dan membawanya ke kamar mandi sambil terus mengemot-emot payudara putih gadis berjilbab lebar itu. Di kamar mandi, dibawah guyuran shower, kembali sang tukang becak memperkosa Auzura dengan berdiri. Kocokan2 kontol besar di memek gadis alim itu membuatnya mengerang2 hebat dan orgasme berkali2, sebelum kemudian sang tukang becak menyemprotkan air maninya ke memek Auzura, dan meninggalkannya terlentang pasrah di lantai kamar mandi yang dingin.
Sudah dua hari sejak Auzura diperkosa oleh tukang becak dekat rumah itu. Tidak ada gelagat tukang becak itu akan kembali. Tukang becak itu, yang ternyata bernama Marno, kabarnya pulang ke kampung haaman karena anaknya dihamili orang. Auzura lega, karena tidak perlu takut diperkosa lagi, namun diam-ddiam ia juga mulai merindukan kontol laki-laki. Setelah perkosaan berturutan yang ia rasakan, gadis alim berjilbab yang cantik itu ternyata kini mulai ketagihan digauli.
Ketika Auzura sedang kuliah, gairah itu datang lagi. Auzura minta ijin untuk ke toilet. Di toilet, gadis alim itu segera menarik keatas baju terusan biru langitnya dan menyampirkan kepundak jilbab putihnya. Segera ia jongkok dan mulai mengelus-elus memeknya sendiri. Desahan-desahannya mulai terdengar. Gadis alim itu terus bermasturbasi memuaskan gairahnya yang menggebu-gebu. Ia merasa bersalah, namun tidak bisa menahan gairahnya. Tangannya bergerak semakin cepat, dan diakhiri oleh erangan tertahan dan goncangan hebat tubuh sintalnya. Cairan cintanya menyembur keluar, menyemprot membasahi lantai kamar mandi kampus. Orgasme yang ia rasakan begitu kuat, sehingga gadis berjilbab itu tidak menyadari ada dua pasang mata yang mendengar desahan dan erangannya dan mengintip perbuatannya. Bahkan salah satunya mengeluarkan HP berkamera dan mengambil gambar gadis berjilbab yang sedang orgasme itu. Setelah selelsai bermasturbasi, sambil terengah-engah Auzura merapikan bajunya dan bergegas kembali ke kelas.
Saat kelas bubar, tiba-tiba ia mendapat telepon di Hnya. Ia angkat, dan terdengar suara yang pernah ia dengar, namun ia lupa. “Auzura ya?” tanya suara itu. “iya. Siapa ini?” tanya Auzura. “kamu sudah lupa aku? Heheheh… yang pernah memberimu kenikmatan di kantor polisi itu?” kata suara itu, seolah petir di siang bolong bagi Auzura. “Kmu mau apa?!” tanya Auzura. Dia sudah mulai ketakutan, manun juga merasakan birahinya naik. “jangan banyak tanya. Nanti ada mobil sedan starlet hitam mmenunggumu di luar kampus. Kamu masuk, ikut bersama kami, bersenang-senang. Hehehehe… jangan melawan, kami punya foto0fotomu yang lagi main sama kami. Heheheh…” lalu telepon itu diputus. Auzura semakin takut, namun apa daya, ia juga takut jika bajingan2 itu menyebarkan foto2nya.
sore itu, Auzura keluar kampus. Terlihat di seberang jalan didepan kampusnya, sudah ada mobil sedan starlet hitam. Auzura segera menghampirinya. Pintu samping supir terbuka, dan terlihat polisi botak yang dulu memperkosanya. “mau apa?” tanya Auzura. “aku rindu memekmu, nona manis berjilbab… hueheheheh… ayo naik, kita akan bersenang-senang.” Auzura tidak mempunyai pilihan lain selain masuk dan meletakkan badan Auzura dijok mobil sedan starlet hitam si botak yang empuk. Sebelum berangkat, si botak sempat mengulurkan tangan. “dulu kita belum berkenalan, bukan?” katanya sambil menyeringai. “heru.” Katanya lagi. Auzura tidak menyambut, namun malah melengos. “dengar. Kalau kamu tidak patuh, aku tidak segan menembakmu, dan lagi, foto-fotomu akan kami sebarkan.” Kata Heru, polisi botak itu seram. Auzura ketakutan dan pelan menyambut tangan Heru, bersalaman. Heru tiba-tiba menarik tangan Auzura. “aku rindu bibirmu, nona cantik…” dan langsung menciumi bibir Auzura. Gadis alim itu hanya diam pasrah saat Heru mencengkeram kepala Auzura yang tertutup ji lbab, lalu menciumi bibir, pipinya yang putih, dan bahkan menjilatnya. Setelah puas menikmati bibir Auzura, sambil menyeringai Heru kemudian menginjak gas, dan berangkatlah mereka.
Dalam perjalanan, sebentar-sebentar tangan kiri Heru mengusap paha Auzura, kadang ke dada Auzura, dan mengusap tetek Auzura yang berukuran 36B, hingga puting Auzura mengeras. Auzura hany abisa pasrah dan mulai mendesah-desah. Gairahnya sudah mulai terbakar. Gadis alim berjilbab lebar itu sudah mulai terangsang. “naikkan jubahmu sampai pinggang lalu agak hadap kesini!” Perintah Heru. Auzura awalnya hendak menolak, namun melihat wajah sangar polisi bejat itu, Auzura dengan berat hati menurutinya. Auzura menarik eatas jubahnya dan menggeser badannya menghadap Heru, memperlihatkan celah memek Auzura yang hanya ditutupi celana dalam tipis berenda yang sudah mulai basah. “heheheh…kok udah basah? Cewek berjilbab lebar kayak mbak bisa terangsang juga yaaa…” kata heru, membuat wajah putih N ingsih semakin memerah. Jari Heru pun menggeser celana dalam Auzura kesamping, kemudian memainkan jarinya di memek Auzura, membuat memek gadis berjilbab itu semakin basah. Auzura tidak mampu menahan geli, dan menggigit bibirnya. Mata gadis berjilbab yang alim itu terlihat semakin sayu. Jari heru yang mengorek-ngorek ke dalam memek Auzura, seakan berusaha menarik clitoris Auzura keluar membuat gadis berjilbab itu merasa melayang2.
“Ssh.. Aah.. Shh.. Ah..” desah Auzura mendesah-desah sambil mengeliat. Heru kemudian menyampirkan jilbab Auzura ke pundak, lalu menuntun tangan Auzura memilin-milin putingnya sendiri. Desahan gadis berjilbab itu semakin keras. Wajahnya merah pertanda malu, namun juga terangsang. Terbukti Auzura tidak melepaskan tangannya dari merangsang payudaranya sendiri, dan terus merangsang payudaranya sendiri.
Ditengah jalanan yang macet antara puncak dan jakarta, didalam mobil sedan starlet nya yang berkaca hitam, Heru membuka resleting celananya, mengeluarkan kontol besarnya, lalu menarik kepala Auzura menunduk. “ayo kulum!” bentak Heru. Auzura mulai mengulum kontol Heru yang sudah mulai mengeras. Batang kontol sepanjang 20 cm itu dikulum masuk ke dalam mulut gadis berjilbab itu. Karena tidak dapat semuanya masuk, Auzura memegang sisa batangnya dengan tangan kanan putih mulusnya dan mulai mengocok kontol yang besar dan panjang itu. Dioral oleh seorang gadis cantik yang alim berjilbab besar yang sedang terangsang merupakan sensasi tersendiri yangs emakin membangkitkan nafsu Heru.
“Aaakhh.. Mbaaakkkhh.. Enak.. Pinter banget sih..” sambil tangannya sebentar sebentar menekan kepala Auzura.
Auzura menjilati batang kontol polisi bejat itu, mengemput buah zakarnya. Auzura menyedot sedot kepala kontolnya, dan memainkan lidahnya berputar putar diatas helemnya saat kontol Heru masih dalam mulut Auzura, hingga kontolnya yang besar itu seperti berputar putar di mulut Auzura yang sempit. Tiba tiba Heru menekan kepala Auzura hingga kontolnya terasa penuh dalam mulut Auzura dan ia mengeluarkan pejunya ke dalam mulut gadis alim berjilbab itu yang terpaksa menelan habis pejunya.
“Ssshh.. Ahh.. mbak, makin mahir aja kamu nyedotnya.. Ada yang ngajarin ya?” ujar Heru sambil tersenyum dan melirik Auzura nakal. Auzura yang syok kembali ke posisinya bersandar pada sandaran kursi. Ia mulai menangis.
Heru yang melihat gadis berjilbab itu menangis justru semakin ingin mempermainkannya. “naikkan kakimu yang kiri, lalu main sendiri pake’ dildo di dashbord!” kata Heru. Nigsih dengan tangan bergetar mengambil dildo yang bentuknya panjang berduri dan mulai memasukkan barang itu pelan ke memeknya.
“Sshh..” gadis alim itu mendesis merasakan ada barang yang masuk dalam memeknya. Sungguh ia belum pernah merasakan hal yangs eperti ini sebelumnya.
Belum sampai mentok Auzura mendorongnya, tiba-tiba Heru menariknya cepat dan membuat duri-duri yang tadinya tidur, tiba tiba berdiri dan menggaruk dinding memek gadis berjilbab itu yangs emakin becek.
“Aaahh.. Auuugghhh..paaakkhh..” jerit Auzura kaget, gadis alim berjilbab itu tidak mengira akan seenak itu.
Dengan pintu sebagai topangan badan Auzura, gadis alim itu mulai sedikit menggoyang pinggulnya mengikuti irama keluar masuk dildo dalam memeknya. “sshhh…auughh…” gadis alim itu terus mendesis dan mendesah. Birahinya sudah tak tertahankan. “nih, main sendiri!” kata heru. Auzura mengambilnya dan mengendalikannya sendiri.
“Aaahh.. Aahh.. Paaakkk..” desah Auzura setiap kali dildo itu Auzura tarik keluar. Gadis berjilbab itu telah lalrut dalam lautan gairah yang tak bertepi.
Belum Auzura mencapai klimaks, ternyata mobil telah berhenti di pinggir sebuah jalan desa yang sepi. Tiba-tiba Heru membuka pintu yang Auzura sandari, hingga Auzura hampir terjatuh, tapi ia menahan gadis berjilbab itu dari belakang. Kemudian ia mengambil alih dildo yang ada dalam memek Auzura dan ia mengocoknya cepat.
“Ssshha aahh.. Aaahh.. Aaahh.. paaakkhh.. Auugghh.. jaannggaaaannhhh.. aauughh..hmmhhh…ennnaaakkk…” gadis berjilbab yang selama ini alim dan sangat menjaga dirinya itu mulai meracau kesetanan akibat rangsangan yang ia terima di memeknya.
Mendengar rintihan Auzura, Heru polisi bejat langsung membalik badan Auzura dan mengarahkan kontolnya yang telah berdiri tegak ke lubang memek gadis alim berjilbab itu. Auzura yang tau apa yang hendak dilakukan heru hanya bisa terpejam dan menggigit bibir merahnya. Tubuh gadis berjilbab lebar itu sudah tidak sabar untuk menerima kontol besar Heru. Sekalipun sudah basah, tapi tetap saja, kontol Heru yang berdiameter 5 cm itu tidak dapat masuk dengan mudah. Setelah beberapa kali kepala kontolnya mengorek lubang memek Auzura, akhirnya dapat juga masuk.
“Sshh aaaaaahh..” jerit Auzura ketika Heru menusukkan kontolnya dalam sekalipun masih tersisa 4 cm diluar memek gadis alim itu.
Heru mengikatkan kaki Auzura ke pinggulnya dan ia menarik Auzura keluar dari mobil, hingga gadis alim itu digendongnya dengan kontol sudah ada didalam memeknya. Jilbab putih yang gadis itu kenakan menjuntai kebelakang. Heru membawa Auzura kebagian depan mobil. Gadis alim berjilbab yang cantik itu sudah mulai mengejang karena terasa sangat mengganjal dengan 4 cm kontolnya yang seperti menusuk-nusuk berusaha mendobrak lobang peranakannya. Dan kaki Auzura semakin kuat menjepit pinggulnya.
Sesampainya di depan mobil, ia menidurkan Auzura diatas kap mobil, kemudian mengangkat kedua kaki putih Auzura ke pundaknya dan merapatkan paha putih gadis berjilbab itu. Tempatnya yang sepi namun terbuka menimbulkan sensasi tersendiri bagi mereka berdua.
“Ahh.. aauuughhh…paaakkghhh.. Ennakk.. mmmhhh.. HH..”
Memek gadis alim itu terasa sangat sempit, dan Heru, polisi bejat itu mengocok kontolnya dan memaksakan kontolnya yang tersisa diluar untuk masuk lebih dalam. Namun tetap tidak bisa. Ia segera membalikkan badan Auzura, hingga dalam posisi doggy dengan kaki gadis berjilbab itu ikut mrnnumpu di tanah dan badannya telungkup di kap mobil. Badan Auzura sudah mulai bergetar keras karena nikmatnya, Heru tetap menusukkan kontolnya dengan membabi buta ke dalam memek Auzura, sementara tangannya memeras-meras tetek gadis alim itu dengan keras hingga meninggalkan bekas merah. Jilbab putihnya basah oleh keringatnya yang membanjir.
“Aaahh.. ppaaakkkgghh.. SsSSHH..mmmhhh.. Auzura mau pipiiiisshhh… paakkkhhh.. gatteeeel paaaakkkkkhhhh….!!.” racau Auzura dengan nafsu yang sudah hampir tidak dapat ditahan lagi. “Samaa ssayy.. keeluaariin didalam yaaa….” tanya Heru dengan semakin cepat ia mengocok kontolnya. “mmmhh…. Teerrseraaahhhh…Aaahh.. Ssshh.. Aaahh..” jawab Auzura kacau. Gadis berjilbab itu ternyata sudah ketagihan disemprot memeknya memakai peju laki2. “Baarreengngg ssaayy.. Dikkitt llaggii.. Aahh..”
Bersamaan dengan keluarnya pejunya dalam memek Auzura dan rongga memek gadis alim itu yang berkedut keras. Entah berapa kali Heru semprotkan pejunya, karena cukup banyak, sampai meleleh keluar memek Auzura bercampur dengan cairan cinta dari dalam memek gadis berjilbab itu.
“Makasih sayang… enak kan, kalo dinikmati? Heheheh…” ujar Heru sambil mengecup kening Auzura. “hhhmmhhh…!” gadis berjilbab itu tidak menjawab. Ia tidak mungkin berbohong, karena cairan cintanya sudah berbicara.
Terlihat dari langit yang mulai gelap, hari sudah senja. Auzura dan Heru kemudian merapikan baju merek amasing2 dan masuk ke mobil, dimana Heru membawa N ingsih itu pulang ke kostnya. Diperjalanan, gadis alim itu dipaksa kembali mengulum kontol Heru dan menelan air mani Heru.
..Auzura mulai menangis juga merintih. Namun remasan sang satpam selain membawa rasa sakit, juga membawa rasa nikmat di buah dadanya. Tanpa sadar gadis alim yang biasanya santun itu mendesah nikmat. Si satpam yang mengetahui hal itu semakin bernafsu meremasi dada montok gadis alim itu. Tangisan takut namun juga desahan nikmat Auzura semakin keras, memenuhi angkot yang berhenti di dalam hutan itu..
setelah kejadian pemerkosaan yang terakhir menimpanya, Auzura memutuskan untuk pindah kost. ia tak mau kenangan buruk yang pernah menimpanya terulang, dan tempat kostnya yang sebelumnya mengingatkannya pada kenangan buruknya.
Suatu hari, Auzura berada di rumah temannya, Rika sampai larut malam. Saat hendak pulang ia baru menyadari bahwa ban Mobilnya bocor. Temannya menyarankan Auzura untuk menginap dirumahnya, namun karena sang gada alim itu mempunyai tugas menumpuk yang harus dikerjakan, ia memaksakan diri untuk pulang dengan harapan masih ada kendaraan umum yang lewat di jam segitu. selarut itu semua tambal ban didekat rumah Rika sudah tutup, sehingga Auzura menitipkan Mobilnya dirumah Rika.
Menunggu di pinggir jalan bersama Rika. Dua orang gadis alim yang sama cantiknya, memakai jilbab lebar, hanya berdua malam2 di pinggir jalan, sangatlah mencolok mata. Rika memaksa untuk menemani Auzura agar tidak kesepian saat menunggu kendaraan. Sudah beberapa saat menunggu, tidak terlihat kendaraan umum yang muncul. “kita kerumahku aja yuk mbak, ntar Rika anterin pagi2…” kata Rika sambil menangkupkan kedua tangannya di kedua pipinya yang putih mulus tanpa cacat. Malam itu memang sangat dingin, dan kedua dara cantik yang alim itupun merasakannya. Auzura melipat tangannya didepan dada, membuat dadanya yang montok semakin jelas terlihat montok. “nggak ah dik, aku harus pulang, kerjaan dari kampus numpuk…” katanya. Tak lama setelah itu, terlihat mobil angkot yang mendekat, menembus malam yang dingin. Setelah mengucapkan salam pada Rika, Auzurapun melambaikan tangan memanggil angkot itu dan langsung naik.
Didalam angkot itu hanya ada tiga orang pria. Si sopir, kondektur, dan seorang laki2 berpakaian satpam. Nampaknya pulang kerja. Auzura duduk di tengah berhadap-hadapan dengan Si satpam sedangkan Si Kondektur duduk di depan. Selama perjalanan Si satpam tidak henti-hentinya memperhatikan diri Auzura. Mata si satpam yang jelalatan itu seolah melahap Auzura dari ujung jilbab sampai ke ujung kakinya. dada Auzura yang montok yang terlihat samar dibalik jilbab coklat tua dan baju lebar coklat muda yang ia kenakan semakin membuat mata si satpam melotot.
Gadis alim itu sebenarnya jengah dan tidak enak dengan pandangan buas si satpam, namun apa daya, ia takut tidak dapat angkot karena malam sudah semakin larut. Ia hanya bisa berharap, semoga tidak terjadi apa2. Peristiwa perkosaan yang ia alami kembali terulang di pikirannya. Muncul perasaan agak takut, namun selain itu juga membuatnya merasa panas dingin. Ternyata peristiwa perkosaan2 yang pernah ia alami membuat gadis berjilbab yang montok itu menjadi secara tak sadar ketagihan disetubuhi secara kasar oleh orang2 yang tidak ia kenal. Namun tetap saja Auzura yang cantik itu berusaha menepis pikiran itu, walaupun pikiran itu lama2 membuat memeknya menjadi mulai basah.
“kenapa malem2 masih jalan, bang?” tanya Auzura pada si kondektur, berusaha agar tatapan si satpam menjauhinya. “kan bisa ketemu non jilbab.” Kata kondektur kurang ajar sambil membalikkan wajah, menatap Auzura sambil tersenyum. Auzura yang semakin takut hanya bisa tersenyum hambar, seraya berharap semoga tatapan kondektur yang tak kalah ganas dengan si satpam tak berarti apa2. “kok baru pulang non? Gak takut diperkosa dijalan?” tanya si kondektur, sambil masih etrsenyum penuh makna. Auzura terkejut setengah mati mendengar perkataan sang kondektur. Bayangan perkosaan yang pernah ia alami kembali terbersit di pikirannya. Ia semakin takut, namun memeknya terasa semakin basah. “eee…. Kenapa abang tanya gitu? Mana ada cewek berjilbab lebar kayak saya dperkosa bang…” kata Auzura sambil menundukkan wajahnya. Sungguh tatapan sang kondektur seolah melahapnya. Apalagi si satpam kebali menatapnya.
Si Kondektur semakin melotot melihat Auzura, soalnya waktu itu Auzura terlihat sangat cantik. Wajahnya yang sayu didalam mobil angkot itu terlihat sangat pasrah, bersama tiga orang yang sebenarnya sangat bernafsu padanya. “ah, non ini gak tau yah? Kan sekarang ada angkot yang suka menculik cewek2 jilbab besar kayak non, trus diperkosa non… soalnya, katanya memek cewek berjilbab lebih legit dan keset!” katanya, diikuti oleh gelak tawa dari si sopir dan s satpam. Kata2 si kodektur yang kurang ajar itu semakin membuat Auzura pucat pasi, tapi juga memeknya semakin basah.
Si satpam secara tiba2 mengangkat tubuhnya berdiri, dan mengambil tempat di samping tubuh Auzura, membuat Auzura terpojok diantara bagian belakang bangku sopir dan tubuh si satpam. “dan kebanyakan setelah dipake, mereka malah nagih lalu pingin lagi non…” kata si satpam sambil menyeringai buas. ‘buktinya kebanyakan kembali nunggu angkot malem2…non gak usah khawatir non, ntar pasti non juga ikutan keenakan…” kata si satpam itu lagi.
Tangan si satpam mulai bergerilya, meraba2 tubuh Auzura yang montok itu. Gadis berjilbab itu berusaha berontak, namun ketakutannya membuatnya seolah tidak berdaya. Gadis itu hanya menggeliat2 ketika tangan nista si satpam mengelus lengan, perut dan seluruh bagian tubuhnya dari luar baju lebar sang gadis alim itu. Si satpam juga semakin merapatkan tubuhnya ke tubuh Auzura yang montok, membuat Auzura semakin pana dingin. Si Sopir bukannya mengantarkan Auzura pulang tapi malah ke tempat lain yang daerahnya agak asing bagi Auzura. Sebuah jalan sepi yang kiri kanannya hanya ada sawah dan hutan. Kemudian si sopir membelokkan angkot itu masuk ke sebuah jalan kecil berbatu memasuki hutan, lalu menepikan angkot itu dan mematikan mesin. “gak usah tegang neng, disini gak akan ada yang ganggu kita…” kata si sopir sambil membalikkan badan, melihat Auzura yang manis yang tidak berdaya diraba2 oleh si satpam durjana.
Si satpam ternyata semakin berani untuk mulai menyusupkan tangannya kedalam jilbab Auzura, lalu meremas dada Auzura yang montok. Langsung Auzura memekik dan menepis tangan sang satpam itu. “jangan paakk… tolong… jangan lagi…” kata Auzura. Air mata gadis alim itu sudah mulai mengambang di pelupuk matanya yang indah. “o0oh, jadi non dah pernah diperkosa yah?” kata si kondektur sambil menyeringai semakin lebar. “santai saja non, kami akan buat non melayang2 ke udara! Kontol kami besar2 kok!” katanya lalu tertawa keras yang mengerikan. Sementara itu, Si satpam mengulangi lagi perbuatannya, malah Si satpam mulai berani meremasnya dengan kedua tangannya. Auzura mulai menangis tersedu-sedu. “jangaaan paaak… sakit paaak…. Eeehhhmmm….” Auzura mulai menangis juga merintih. Namun remasan sang satpam selain membawa rasa sakit, juga membawa rasa nikmat di buah dadanya. Tanpa sadar gadis alim yang biasanya santun itu mendesah nikmat. Si satpam yang mengetahui hal itu semakin bernafsu meremasi dada montok gadis alim itu. Tangisan takut namun juga desahan nikmat Auzura semakin keras, memenuhi angkot yang berhenti di dalam hutan itu.
Si satpam smakin berani meremas dada Auzura dan mulai menyibakkan jilbab lebar Auzura, dan melilitkannya di leher jenjang Auzura. Satpam itu kemudian membuka baju Auzura dengan paksa, membuat kancing2 baju Auzura dari leher sampai perut Auzura terlepas, membuat buah dada montok gadis berjilbab itu terlihat jelas, menantang dibalik Bhnya yang tampak kekecilan. sedangkan Si kondektur turun dari mobil dan membuka bagasi belakang, mengambil sesuatu. Auzura disuruh turun dari mobil dengan hanya mengenakan baju yang tersibak dan BH yang terlihat. Si satpam tidak menyia-nyiakan hal itu, memepet tubuh lemas gadis alim itu di badan angkot dan melanjutkan rangsangannya. Tangis gadis alim itu semakin terdengar, bersamaan dengan desahannya. Sang sopir hanya melihat sambil menikmati rokoknya, tapi tangan kanannya memijit2 kontolnya dari luar celana jeansnya.
Si kondektur ternyata mengambil sebuah matras tipis di bagasi belakang, dan mulai menggelarnya di bagian dalam angkot, setelah sebelumnya melipat kursi2 penumpang angkot agar ruangannya semakin luas. Setelah siap, Auzura kembali dipaksa masuk mobil, gadis alim itu menangis ketakutan, namun dengan tak berdaya karena birahi yang semakin membara, didalam mobil angkot bersama Si kondektur juga Si satpam.
Gadis alim itu semakin ketakutan saat dipaksa terlentang. Saat ia berontak, tangan si satpam melayang ke pipinya yang putih, membuatnya semakin tak berdaya dan menuruti para bajingan yang ingin memperkosanya. “gak usah takut, non, ntar pasti non ketagihan deh…” kata si satpam. “kontol gue bakalan mbahagiain non kok.” Kata si kondektur menyambung. Si satpam langsung menarik BH Auzura hingga sobek dan Si kondektur menyingkap rok panjang hitam Auzura sampai perut gadis berjilbab itu, lalu menarik lepas celana dalam Auzura yang bermodel renda-renda. Si satpam melotot kagum saat melihat buah dada Auzura yang putih mulus tanpa cacat, sama seperti si kondektur saat melihat memek gadis berjilbab itu yang merah muda segar merekah indah, dan basah.
“memek si non ini sudah basah, rupanya!” kata si kondektur ini sambil terkekeh. “ternyata si non ini juga pingin dientot! Enak yah neng, dientot? Dah berapa kali dientot, neng jilbab?” tanya si kondektur dengan kata2 kotor penuh penghinaan pada Auzura. Auzura hanya bisa terdiam, wajahnya merah padam menahan malu. Namun tak lama kemudian ia kembali memekik dan mendesah disamping tangisannya yang semakin lirih, saat Si kondektur menjilati bibir memek Auzura dan menusuk-nusuknya dengan jari. Si satpam membuka celana panjangnya dan CD-nya kemudian langsung keluar kontol Si satpam yang besar dan berurat. Langsung saja Si satpam memasukkan kontolnya ke mulut Auzura. Saking besarnya masuknya saja agak kesulitan, tidak bisa semuanya masuk ke dalam mulut indah Auzura. Gadis berjilbab itu kini dipaksa mengulum dan menjilati kontol besar bau milik sang satpam. Airmatanya terus meleleh.
Sementara itu, Si kondektur menghentikan hisapannya dan mulai membuka celana panjangnya sekaligus CD-nya. Keluarlah kontol yang labih besar dari kontol milik Si satpam. Si kondektur mulai merenggangkan kaki Auzura dan membuka memek gadis berjilab yang sudah basah itu dengan tangannya untuk memasukkan kontolnya, ternyata tidak bisa masuk ke memek Auzura tapi Si kondektur terus memaksanya untuk memasukkannya. “gila! Sempit dan keset banget memekmu non! Memek cewek jilbab gedeh emang bomor satu! Mana wajahnya cantik, lagi…” kata si kondektur sambil terus memaksakan kontolnya masuk ke memek Auzura. Si satpam ternyata sudah mau keluar dan dalam hitungan tiga keluarlah sperma Si satpam ke mulut Auzura, banyaknya bukan main sampai gadis berjilbab itu terbatuk-batuk. Ia terpaksa menelan sebagian sperma si satpam,sementara sebagian yang lain meleleh keluar membasahi pipi dan jilbabnya.
Si kondektur ternyata mulai bisa memasukkan kontolnya ke memek Auzura. Dia dengan paksa langsung menindih badan Auzura dengan begitu masuklah kontolnya ke memek Auzura. Auzura langsung menjerit kesakitan dan memek Auzura langsung terasa berdenyut-denyut. Si kondektur memaju-mundurkan kontolnya sambil terus mendesah dan meracau. “eeehh… enak banget memek mu nooon… besok lagi yah noon… cewek berjilbab emang oke banget memeknyaaahh…” terus si kondektur meracau mengatakan kata2 kotor, sambil terus menngenjot Auzura yang juga terus menangis. Namun tak lama rasa sakit yang Auzura rasakan mulai berubah menjadi kenikmatan sehingga tangis Auzura mulai berupah pelan2 menjadi desahan dan rintihan kenikmatan. Tiba2 Auzura merasa sangat nikmat. Gadis berjilbab itu merintih panjang. Tubuhnya tertekuk keatas. Ternyata gadis alim itu mengalaim orgasme pertamanya. Orgasme yang tidak ia inginkan, karena terjadi saat ia diperkosa. Sang kondektur yang menyadarinya menyeringai dan tertawa. “enak yah, non jilbab? Emang cewek jilbab kayak elu tuh munafik! Katanya gak mau tapi nikmatin juga!” kata si kondektur sambil terus memompa Auzura. Cairan cinta Auzura semakin banyak, membanjir keluar dari memek gadis alim itu. Ia merasa malu karena tak mampu menahan nafsunya, dan merasa dikalahkan oleh sang kondektur jahanam.
Si satpam keluar dari mobil lalu ebristirahat di luar, dan kini Si sopir yang masuk menggantikan Si satpam. Si sopir langsung membuka celananya dan terlihat kontolnya yang juga besar langsung berdiri tegak melihat Auzura. Terlihat Auzura terlentang, digenjot oleh si kondektur. Gadis berjilbab itu sudah tidak bisa berhenti mendesah karena merasakan nikmat bercampur sakit, walaupun airmatanya masih terus mengalir. Bajunya sudah awut2an, dan buah dadanya yang putih mencuat keluar tanpa penutup. Kakinya tertekuk menempel ke perutnya. memeknya terus dipompa dengan kasar oleh si kondektur. Si sopir langsung menghisap payudara Auzura sambil tangannya mengusap-ngusap puting Auzura, itu membuat Auzura semakin tidak bisa berhenti mendesah.
Si kondektur ternyata sudah mau keluar, desahan si kondektur semakin keras. Nafasnya semakin memburu, “Ayo goyangin lagi, neeengghh…biar neg juga ikut keluaaarhh…”, dan “Croot…, croot..”, terasa semburan spermanya di dalam memek Auzura. Ternyata gadis berjilbab itu juga kembali orgasme. Tubuh putihnya melonjak2 tak terkendali. Si kondektur kembali menyeringai. Si kondektur langsung keluar dan Si sopir menggantikan posisi Si kondektur, siap untuk menyetubuhi Auzura. Ternyata Si sopir mengambil tissu untuk membersihkan memek Auzura. “neng dah gak perawan yah?” tanya si sopir. Auzura diam saja. “ternyata cewek berjilbab gede kayak eneng suka ngentot juga yah. Enak gak tadi? JAWAB!” bentak si sopir. Auzura menganggukkan kepalanya. Ia sadar, tubuhnya yang sudah lemas karena sudah dua kali orgasme akan kembali jadi bulan-bulanan si sopir. “lu nikmati punyakku juga yaaa…” kata si sopir. Setelah bersih, Si sopir langsung memasukkan dua jarinya ke memek Auzura, membuat gadis berjilbab itu kembali merintih. Posisinya yang terlentang membuat sang sopir bebas melakukan apa saja padanya. Si sopir mengocok2kan jarinya semakin cepat ke memek Auzura. Cairan cinta yang tadi sudah bersih dilap, sekarang kembali membanjir. Auzura hanya bisa menggigit bibir bawahnya sembari merintih2 nikmat. Ia tahu ia sudah tak bis alagi mempertahankan dirinya dari api brahi.
Setelah dirasa cukup basah, sembari menyeringai lebar, si sopir memasukkan kontolnya ke memek Auzura. Kontol Si sopir hampir sebesar kontol milik Si kondektur. Si sopir memasukan kontolnya dengan mudah tanpa ada halangan. Auzura memekik tertahan merasakan memeknya kembali dimasuki kontol jahanam si sopir. Keningnya berkerut, menahan sedikit pedih yang masih tersisa, juga nikmat yang kembali ia rasa. Gadis alim yang montok itu sudah tak mampu mengendalikan gelora syahwatnya. Si sopir mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur. Penisnya mulai menyodok-nyodok memek Auzura yang sudah kembali basah, membuat gadis alim itu kembali merintih dan mendesah. Sementara itu, Si satpam ternyata sudah masuk ke mobil dan membisikkan sesuatu pada si sopir. Si sopir kemudian mengangkat tubuh Auzura yang sudah lemas, lalu merubah posisinya, sehingga kini si sopir berada terlentang di bawah, dengan Auzura yang mendesah2 lemas telungkup diatasnya. Jilbab yang masih dipakai Auzura sudah basah oleh peluhnya. Begitu juga dengan baju yang masih Auzura pakai. Belum ada saat Auzura mengambil nafas, si sopir kembali menggenjot memek Auzura, membuat Auzura kembali mendesah-desah. Tanpa Auzura sadari, si satpam memposisikan dirinya dibelakang Auzura, sambil mengelus-elus pantan Auzura yang besar dan bahenol. Sesekali si satpam menamparnya, membuat Auzura memekik tertahan. Tamparan pada pantatnya terasa sakit, namun juga nikmat.
Si satpam, dengan kontol yang sudah kembali tegak keras mengacung mulai membasahi ibu jarinya, dan menggunakan ibu jari basahnya untuk mengkorek-korek lubang anus Auzura. Auzura yang kaget karena merasa ada benda asing berusaha melebarkan dan memasuki duburnya, gadis berjilbab lebar itu berusaha untuk menghindar. Namun pelukan si sopir dibawahnya yang begitu erat membuatnya tak bisa menghindar jauh. Auzura hanya bisa menggoyang2kan pantatnya berusaha menghindari ibu jari si satpam, yang justru membuat si sopir semakin keenakan. “jangan paaaakk… eehhmm… jjaangan disituuuhh… aaaihhh… sakit paaakk… ooouuughhh…eemmmhh…” Auzura meratap minta dilepaskan, tapi sembari mendesah-desah keenakan. “santai aja nooon… jangan dilawan… ntar lama-lama enak kok non… abang janji…sabar yaaa…” kata si satpam, sembari terus mengkorek-korek dan meludahi lubang dubur Auzura, agar licin. Semakin lama lubang dubur itu semakin melebar dan licin karena ludah si satpam.
Setelah lubang dubur Auzura sudah terlihat cukup lebar dan licin, si satpoam segera memperbaiki posisi untuk memasukkan seluruh kontolnya ke liang dubur gadis berjilbab itu. Rok panjang Auzura yang sudah mulai kembali turun, disingkapkannya lagi, agar tidak mengganggu. Sesaat kemudian, diantara genjotan si sopir, Auzura merasa ada benda asing yang bear dan hangat menempel di liang duburnya. Gadis berjilbab itu memejamkan mata pasrah dan menggigit bibirnya erat-erat, siap-siap menahan sakit. Si satpam dengan sekali dorongan keras memasukkan kontolnya ke lubang dubur Auzura. Auzura menjerit keras, merasakan sakit yang luar biasa. Selama beberapa saat, ia terus menjerit-jerit karena sodokan si satpan di lubang duburnya yangs angat menyakitkan. Namun lamm akelamaan, rasa sakit yang gadis alim itu rasakan pelan-pelan berubah menjadi rasa nikmat. Jeritannya pun berubah menjadi lenguhan-lenguhan menahan sakit nikmat. Mata Auzura terbalik, dan hanya memperlihatkan putihnya. Gadis alim yang selalu berusaha menjaga dirinya dengan jilbab lebar dan baju longgar itu meraih orgasmenya yang ketiga kalinya malam itu, bersama dua orang pemerkosa yang secara intens menyodok-nyodok memek dan duburnya. Sungguh pemandangan yang kontras, seorang gadis alim berwajah lugu dan manis, digenjot secara bebarengan oleh dua orang tua berwajah garang.
Si kondektur yang mendengar jeritan Auzura masuk lagi ke mobil dan menyeringai mendapati Auzura yang menjadi bulan-bulanan dua temannya. Segera si kondektur mengambil posisi untuk memasukkan kontolnya ke mulut Auzura. sekarang Auzura sudah tidak bisa apa-apa lagi, soalnya semua lubang sudah penuh terisi oleh kontol mereka bertiga. Desahan kenikmatan yang gadis alim itu rasakan tidak keluar, tertahan oleh kontol si kondektur yang besar. Tiba-tiba Si satpam menarik keluar kontolnya dari anus Auzura. Cairan kuning trut keluar saat si satopam menarik keluar kontolnya. Awalnya, Auzura berpikir si satpam sudah selesai, ternyata dia mulai memasukkan kontolnya ke memek Auzura walaupun memek Auzura ada sudah ada kontol Si sopir.
Si sopir berhenti sejenak dan Si satpam mulai mendorong masuk kontolnya ke dalam memek Auzura, ternyata memek Auzura mulai melar dan sudah bisa menelan masuk kontol Si sopir dan Si satpam, walaupun kontol Si satpam masih sebagian kecil saja yang masuk. Si sopir menarik keluar sedikit kontolnya dan Si satpam mulai memasukkannya sedikit demi sedikit. Auzura sudah tidak tahan, rasanya memek Auzura sudah perih dan sakitnya bukan main. Jeritan kesakitannya tertahan oleh kontol si kondektur yang tertanam dalam mulutnya.
Ternyata kontol Si sopir dan Si satpam mulai masuk ke dalam memek Auzura secara pelahan-lahan. Auzurapun terus berteriak kesakitan karena kedua kontol mereka yang berada di dalam memek Auzura. Ternyata Si sopir dan Si satpam masih asyik memainkan kontolnya di dalam memek Auzura. Ternyata Si satpam sudah tidak sabar, dia menyuruh Si sopir untuk mencabut kontolnya dan memasukkannya ke anus Auzura. Dengan begitu kalau pantat Auzura, Auzura turunkan kontol Si sopir yang masuk ke anus. Sedangkan kalau pantat Auzura, Auzura naikkan kontol Si satpam yang masuk ke memek Auzura. Tidak lama kemudian keduanya keluar dalam waktu yang hampir bersamaan, keduanya terjatuh di samping Auzura.
Auzura berusaha untuk bangun dan membersihkan memek Auzura dari sperma mereka dengan menggunakan tissu. Terasa perih sekali ketika tissu menyentuh bibir memek Auzura. Setelah itu Auzura diantar pulang ke tempat kost Auzura. Auzura sudah tidak bisa berjalan dengan benar, soalnya masih terasa perih di selangkangan Auzura. Saat turun dari mobil, gadis berjilbab itu berjalan pelahan-lahan dan tanpa mengenakan celana dalam dan BH, soalnya sudah sobek ditarik oleh mereka saat di dalam mobil tadi. Dari memek Auzura masih keluar tetesan darah yang Auzura tutupi dengan tissu. Ketika sampai di dalam kamar Auzura langsung menjatuhkan dirinya ke kasur, menyesali apa yang terjadi padanya. ia bingung, kenapa pemerkosaan terjadi berturt2 pada dirinya. segera gadis alim itu bangkit ke kamar mandi dan mandi, berusaha menghapus jejak nista yang masih terasa. setelah itu Auzura berpakaian dan langsung tidur. Keesokan harinya gadis berjilbab itu bangun dengan keadaan badan yang sangat lelah dan selangkangan yang masih terasa perih.
Comments
Post a Comment