Istri Seksi Jadi Budak Seks Bossku (PART 3)

 

 




kami tidak mendapat gangguan apapun sehingga Aisah dapat sembuh dari rasa sakit,ngilu diseluruh tubuhnya akibat kejadian “makan malam’ itu. Sampai ketika aku mendapat panggilan dari kantor Robert.

“arman,”bilangnya. “saya mau keluar kota selama satu hari besok malam, perjalanan bisnis.”

aku merasa lega memikirkan dia akan pergi sehingga istriku bebas, tidak “dipake” selama beberapa hari kedepan. Aku dan istriku sangat tegang membayangkan kapan dia akan menelpon untuk melecehkan istriku.

“dan saya mau kamu ikut” sambungnya.

“saya?”

semangatku hilang ketika dia menjawab, “ya, kamu dan Aisah. Saya tahu kalian berdua stress memikirkan kondisi anak kalian. Jadi saya pikir kalian bisa berjalan2. Menenangkan pikiran. Jadwalnya Cuma satu pertemuan dan bertemu dua rekanan. Kita naik penerbangan terakhir besok malam dan pulang malam besoknya. Jadi siapkan orang untuk menjaga anak kalian dua hari.”

“ini tiket kalian berdua” dia menyerahkan amplop berisi dua tiket pulang pergi, kemudian aku disuruh keluar.

“Oh,” bilang Robert, tepat sebelum aku keluar. “saya mau Aisah memakai rok di pesawat nanti.”

perintahnya yang terakhir itu membuatku berpikiran negatif akan hal hal buruk yang akan dilakukannya terhadap Aisah. Aisah menangis ketika kuceritakan hal tersebut.

kami sampai di bandara pada sore hari. Robert sudah menunggu di pintu keberangkatan sambil menerima telepon. Kulihat Robert memandangi kaki Aisah walaupun Aisah memakai rok yang sopan sebatas lutut.

setelah boarding, kami menuju ke kelas bisnis. Kulihat Robert meletakkan bagasinya dan duduk di kursi dekat jendela. Aku hendak duduk ditengah ketika Robert mendorongku dan memanggil Aisah untuk duduk disebelahnya, dan aku terpaksa duduk di kursi dekat lorong.

Setelah duduk dipesawat, Robert meminta selimut. Tak lama setelah semua orang duduk dan pesawat mulai bergerak, Robert meletakkan tangan kirinya dipaha Aisah tepat diatas lututnya. sialan! Penerbangan ini akan terasa lama dan menyakitkan!

aku yakin semua orang, bahkan pramugari yang memeriksa tiket kami tidak tahu bahwa Aisah adalah istriku. Apalagi melihat cara Robert berbicara dengan Aisah sambil mengeluselus kakinya, kelihatannya DIA lah suami Aisah.
segera setelah pesawat takeoff, Robert membentangkan selimut keatas kakinya dan kaki Aisah. Kemudian dia memiringkan badannya dan mencium Aisah. Bukan ciuman “basah” penuh nafsu seperti sebelum2nya tapi lebih ke ciuman antara suami istri. Lebih panjang dan penuh kasih sayang. Kemudian kulihat tangan Robert dibawah selimut mengelus2 dan meremas2 paha Aisah bergerak naik pelan2. Dia kemudian berbisik kepada Aisah, dan Aisah membuka kakinya lebar2 sampai lututnya menyentuh lututku. Dengan santainya, Robert memainkan memek istriku didalam pesawat sambil tetap mengajak berbicara. Sama sekali tidak memedulikanku dan keadaan sekitar.

aku membayangkan apakah dia Cuma mengelus2 selangkangan istriku diaatas celana dalamnya, atau dia sudah berhasil masuk kedalam celana dalam istriku. Tidak perlu lama2 membayangkannya ketika Robert menarik keluar tangannya dari selimut, menunjukkan jarinya dan berkata, “sudah basah.”

kemudian Robert berbisik ke Aisah, dan Aisah meletakkan kedua tangannya kesamping pinggangnya, bergoyang sedikit dibawah selimut, mengangkat pantatnya, sambil matanya mengawasi seluruh kabin. Setelah duduk kembali, kulihat dia mendorong celana dalamnya ke lututnya, mengawasi sekeliling kabin lagi sebelum mendorong celana dalamnya semakin turun kebetis, mengangkat kakinya dan jatuhlah celana dalamnya ke lantai pesawat. Cepat cepat diambilnya secarik kain tipis tersebut sebelum orang lain sempat melihatnya. Dengan sembunyi2 diserahkannya celana dalam tersebut ke Robert tapi Robert langsung menyerahkannya kepadaku. Kuambil secarik kain tipis yang sudah basah tersebut dan kumasukkan ke dompet Aisah. Kulihat sekeliling memperhatikan apakah ada yang melihat Aisah melepas celana dalamnya kulihat dua orang laki laki tepat diseberang kami melihat kearah sini. Aku berdebar debar membayangkan apakah mereka sempat melihat kejadian tersebut.

kulihat banyak penumpang sudah mematikan lampu dan beristirahat menikmati penerbangan, Beberapa penumpang masih menyalakan lampu bacanya. Sudah sedikit orang berlalu lalang, walaupun masih ada beberapa termasuk Pramugari sambil menyajikan minum.

Robert menyandarkan kepalanya di bahu Aisah seperti hendak tidur. Tapi dia memasukkan tangannya kebawah selimut dan kulihat Aisah melebarkan kakinya. Robert jelas2 memainkan memek istriku yang sudah tidak ditutupi apapun.

Aisah memamandang kosong ke depan, tatapannya sayu merasakan seorang laki-laki memainkan memeknya di pesawat yang penuh penumpang. Kulihat jamku, masih 3 jam lagi sebelum mendarat.

Robert terus memainkan memekAisah. Kadang kulihat badan Aisah tersentak dan mengejang. Beberapa kali selimutnya tersibak dan kulihat paha Aisah yang terbuka dikarenakan roknya sudah tersingkap naik dengan tangan Robert diselangkangannya.

Robert sesekali bercumbu dengan Aisah tanpa peduli kalau kedua laki-laki yang duduk di seberang kami melihatnya.

beberapa menit kemudian, Robert berbisik dan Aisah menaikkan selimutnya sampai ke pundaknya. Dari balik selimut, tangan kanan Robert naik keatas sampai dada kanan istriku. Kulihat Robert meremas2 payudara istriku diatas bajunya. Robert bergantian memainkan dan meremas payudara kanan dan kiri Aisah membuat Aisah menggeser badannya turun.

kemudian, kulihat Robert menurunkan tangannya mencoba memasukkan tangannya kebalik baju Aisah. tangan Robert bergerak naik lagi dan ketika selimutnya tersibak sedikit kulihat tangan Robert memegang bh Aisah. aku menduga dia hendak menarik bh Aisah keatas. Tebakanku tepat, kulihat renda bh Aisah kelihatan dari balik bajunya. Robert sekarang bisa memainkan payudara Aisah yang sudah lepas dari bhnya dengan sepuasnya. Aisah terus memandang sekeliling, berharap agar tidak ada orang yang tahu dia membiarkan Robert meremas-remas dan memainkan payudaranya sepuasnya. Tapi aku tahu dua orang diseberang kami melihatnya dan seorang pramugari melirik kearah kami memberikan tatapan kaget ketika dia lewat.

kedua tangan Robert bergerak kebawah selimut dan kudengar bunyi resleting terbuka. Dia pegang tangan kanan Aisah dan dimasukkan ke dalam selimutnya. Sekarang Aisah memainkan kontolRobert dan Robert bergantian memainkan payudara dan memekAisah sambil sesekali mereka berciuman.

walaupun suara mesin terdengar bising, kudengar suara “slep, slep,” suara jari Robert menusuk-nusuk memekAisah yang sudah basah. Dan kulihat tangan Aisah naik turun di kontolRobert dari selimut yang kelihatan menonjol. Aku yakin dua orang diseberang kami bisa melihatnya juga.

Robert kemudian mendekatkan badannya kearahku dan berkata, “arman, jaga-jaga dulu ya. Kasih tau kalau pramugari lewat.”

awalnya aku tidak mengerti maksudnya. Tapi ketika Robert berbisik ke Aisah dan Aisah menurunkan kepalanya ke selangkangan Robert, aku langsung sadar. Robert meluruskan posisi duduknya, mengangkat selimutnya, dan Aisah memasukkan kepalanya kebawah selimut. Wajah Aisah masih kelihatan sebagian ketika dia menghisap kontolRobert.

menaikturunkan kepalanya pelan pelan. Aku mengawasi lorong berjaga2 kalau ada pramugari. Dua orang diseberang kami melihat, tapi kelihatannya mereka menikmati kejadian tersebut dan tidak mau melapor.

aku merasa waktu berjalan lambat melihat istriku memberikan blowjob di pesawat yang penuh penumpang. Aku tidak tahu apakah yang duduk didepan atau belakang kami mengetahui kejadian ini, tapi ada kemungkinan ada yang curiga. Robert duduk dengan wajah puas, tangan kanannya di atas kepala Aisah dan tangan kirinya kembali memainkan memekAisah.
Seorang pramugari hendak lewat, segera kutepuk Aisah dan dia langsung duduk tegak. Setelah pramugari tersebut melewati kami, kepala Aisah masuk lagi kebawah selimut Robert.

kullihat Aisah menghisap semakin cepat. Getaran dari pesawat membantu menyembunyikan goyangan dari bangku Aisah yang menaikturunkan kepalanya dengan cepat.

kemudian dengan gerakan cepat Aisah melepaskan kepalanya dari selangkangan Robert dan segera duduk. Bibir dan dagunya dipenuhi sperma. Aisah mengambil tisu basah dari dompetnya dan membersihkan wajahnya.

Robert mencoba untuk gantian “memuaskan” Aisah, meremas2 payudaranya, menggosok2 memeknya. Aisah mulai menggelinjang. Robert kemudian menaikkan kaos Aisah, memasukkan kepalanya kebawah selimut dan menghisap hisap pentil payudara kanan Aisah.
Tak lama kaki Aisah berkelojotan, membuat selimutnya terbuka dan memperlihatkan kakinya yang telanjang kepadaku dan dua laki laki diseberang. Tangannya meremas tanganku, matanya tertutup, menggigit bibirnya dan badan nya mengejang merasakan orgasme yang dahsyat.

setelah Aisah akhirnya merasakan orgasme , aku berharap Robert puas dan membiarkan Aisah beristirahat. Tapi Robert tetap menggerayangi istriku, dan tak lama Aisah sekarang melayani Robert, memberinya blowjob tanpa dipaksa sambil memeknya dimainkan oleh Robert. Kulihat jamku dan masih satu setengah jam lagi baru mendarat.

setelah kira kira 30 menit saling “melayani”, Robert membisikkan sesuatu ke Aisah. kudengar kata “toilet” Aisah menatap Robert dengan raut muka terkejut , tapi tidak mengatakan apa-apa. Robert memasukkan tangannya kebawah sellimutnya dan memakai celananya kembali. Aisah juga membetulkan posisi roknya dan Robert segera menyingkirkan selimutnya.

Robert berdiri diikuti Aisah, memerintahku untuk berdiri dan memberi jalan mereka. Robert menyuruh Aisah ke toilet dibagian belakang dan berbisik kepadaku, “ayo ikut.” Aku mengikuti mereka berdua sepanjang lorong.

kami berdiri diluar toilet yang masih dipakai. Kulihat Aisah yang ternyata belum sempat membetulkan bhnya yang naik diatas dadanya membuat payudaranya menggantung dan terlihat putingnya mengeras. Semua yang melihatnya berjalan disepanjang lorong pasti bisa melihatnya.

Robert berbisik kepadaku, “kamu jaga-jaga diluar. Kuketuk kalau kami sudah selesai dan ketuk balik kalau keadaan aman.”

Ketika toilet sudah selesai dipakai, Robert yang melihat sekeliling tidak ada pramugari yang melihat segera mendorong Aisah masuk. Dia segera menyusul dan menutup pintunya.

aku berdiri diluar, berjaga-jaga ketika istriku melakukan hubungan badan dengan bosku diudara. Rasanya lama sekali, tapi kulihat jamku baru 10 menit ketika kudengar suara ketukan. Kuketuk balik, pintunya terbuka, kemudian Robert dan Aisah yang kelihatan letih dan awut-awutan segera keluar. Aku berjalan didepan, kulihat kebelakang payudara Aisah masih mengagantung, bhnya masih terletak diatas dadanya, dan roknya kelihatan miring dan terlipat naik. Kami duduk kembali dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.

aku hendak buang air dan segera menuju toilet yang ternyata terisi. Salah seorang laki-laki yang duduk disamping kami kemudian ikut antri juga.

“bapak sama-sama pasangan itu ya?” tanyanya.

“hm, tidak,” aku berbohong.

“mereka betul-betul gila, gak punya malu.”

“memangnya apa yang bapak lihat?” tanyaku.

“ya semuanya, yang cewek gak malu kelihatan putingnya yang hitam dan besar.,” jawabnya. “susunya juga mentang-mentang besar dipamerin.”

aku hanya menggangguk.

pintu toilet terbuka dan aku segera masuk. Aku segera sadar bahwa aku baru saja menyangkal kalau aku kenal istriku.

aku kembali ke bangku dan tak lama kemudian ada pengumuman pesawat segera mendarat..

tepat ketika pesawat mendarat, Robert mengeluarkan hpnya. Dia menekan keypad dan hendak memperlihatkanku sesuatu. Ternyata itu adalah video Robert menyetubuhi istriku di dalam toilet. Kellihatannya Robert merekamnya dari atas. Robert memompa Aisah dari belakang. Rok Aisah terlipat naik di pinggangnya dan bajunya diangkat memperlihatkan payudaranya yang mengantung.

ketika video itu selesai, Robert mengantongi hpnya kembali dan kulihat Aisah menutupi mukanya.

Comments

Popular posts from this blog

THE ADVENTURE OF ROBERT (TWINS EFFECT)

Pengantin Alim yang Binal

belanja bareng Pak RT