Istri Seksi Jadi Budak Seks Bossku (PART1)

 



Berawal ketika Perusahaanku menolak klaim asuransi operasi hati anakku karena terlalu mahal. Perusahaan asuransi bilang pemilik perusahaan menolak klaim tsb dan Vicky, org HRD juga bilang bgt. Karena itu anakku kiki tidak bisa dioperasi untuk menyelamatkan nyawanya karena Robert si pemilik perusahaan tidak mau membayar.

Aku dan Istriku Aisah tentu saja marah. Vicky pura2 bersimpati tapi kelihatan tidak mau memperjuangkannya. Supervisorku baru saja dipromosikan ke tempat lain dan bosnya pun tiba2 pensiun karena sakit jadi tidak ada yang bisa menghubungkanku atau membantu permasalahanku dengan Robert si pemilik perusahaan. Karena putus asa aku tanya Vicky bisakah aku ke sekretaris Robert buat jadwal untuk bertemu. Aku sendiri jarang bertemu Robert selama bekerja. Paling Cuma ngobrol ringan di acara perusahaan.

“Bisa saja kamu ketemu Robert,” bilang Vicky. “tapi dari gosipnya, dia mana mau ngasih apa2 kalu gak ada untungnya buat dia.”
Jadi pagi ini aku ada janji dengan Robert di kantornya dan mengatakan keluhanku. Robert yang seorang expatriat negro bisa dibilang Tinggi, bulky, gundul, umur sekitar 40an mendengar keluhanku kalau anakku akan meninggal kalau tidak dioperasi.

setelah kuceritakan keluhanku, Robert bilang, “nama istrimu Aisah kan?”

“Ya,” Jawabku

“Aku ingat dia waktu malam Tahun baru. Tidak terlalu tinggi, putih, berjilbab.”

“Ya,” Jawabku

“Ya. Dia sangat menarik.”

“Uh, terima kasih.”

“Ya, Sangat cantik.dan berisi. Kamu beruntung.”

Aku terdiam tak bisa menanggapinya. Kuacuhkan saja tapi jelas matanya jelalatan melihat istriku waktu pesta malam tahun baru dulu. Padahal itu 11 bulan lalu tapi bosku masih ingat istriku. Sekarang aku ingat dia pernah berdansa dengan istriku waktu aku sedang ke toilet.

“Hmmm,” bilang Robert, melamun. “apa yang dikerjakannya ya?”

“ya, dia kerja sebagai pedagang online

“maksudnya apa yg lagi dikerjakannya sekarang. Saat ini? Dia dirumah?”

“oh, ya mungkin. Anak2 sekolah juga.”

“Telpon dia. Ayo makan siang.”

“hari ini?”

“Ya,kamu dan saya dan Aisah. Telpon dia. jam stengah satu.di *****.”

setelah itu Robert menyuruhku keluar, aku kembali ke mejaku dan menelpon istriku. Dia sedang dirumah tidak sabar mau tahu hasil pertemuannya.

“hai sayang, kamu gak ada kerjaan kan nti siang?”

“Um, ya, Mas, kenapa? Ada apa?”

“gak papa. Pak Robert mau makan siang sama kita.”

“aku juga? kenapa?”

“gak tau.”

“Oh, mas, aku, gak suka sama dia.”

“kenapa?”

“kemaren waktu pesta pesta malam tahun baru dia..…mencoba menggodaku .”

aku teardiam. “aku gak tau itu. Kenapa kamu gak bilang?”

“aku…..malu…juga takut kamu marah.”

“emang ngapain dia?”

“ya….dia ngajak dansa waktu kamu ke toilet dan waktu itu dia merayuku bilang aku sangat cantik dan mengajakku ke kamar hotelnya.”

“Trus kamu jawab apa?”

“aku kaget jadi diam aja. Jadi aku gak jawab apa2.”

” jadi kamu pergi trus selesai?kamu salah denger kali.”

“gak….soalnya dia trus…….memegangku.”

"apa? Apa maksudnya memegang? ”

“dia megang dadaku.sambil dansa dia menggerayangiku dan meremas payudaraku.”

aku kaget mendengarnya. pikiranku buntu. tapi aku berpikir ada hal lain yg mendesak. “jadi….ya…..kita…..dia Cuma mau makan siang dengan kita. Kita perlu persetujuannya untuk operasi anak kita.”

“iya aku tahu.”

“kita ketemu di ******* jam stengah satu.”

sekitar jam 12 lebih seperempat kutemui Robert dikantornya dan kita naik mercynya ke restoran tersebut. Aisah sudah menunggu disana dekat meja pemesanan.

gak heran Robert tertarik ke istriku Aisah seorang akhwat yang cantik waluapun tak alim2 amat, sejak pacarfan kita sudah melakukan hubungan suami istri. Mungkin berisi tapi cantik, dan walaupun sudah punya 1 anak tapi badannya masih bagus untuk ukuran wanita berumur 28 tahunwajahnya seperti 20tahun awal. Tinggi istiku sekitar 155 cm, dengan ukuran payudara cukup besar setelah memiliki anak semakin besar.

Aisah datang berpakaian muslimah, gamis dan jilbab lebar. Tapi walaupun jilbab lebar dan gamisnya tidak ketat tp tetap terlihat lekukakn tubuhnya yg sexy.

Robert menyapa, “Halo, Aisah,akhirnya kita ketemu lagi,” sambil memeluknya dan mencium pipinya walaupun Aisah mencoba menjauh risih.

Robert mengajak duduk di meja berbentuk u. Aisah duduk ditangah aku disebelah kirinya dan Robert disebelah kanannya. Setelah memesan makanan Robert mulai berkata

“saya sebenarnya penasaran apa Aisah masih cantik seperti yg saya ingat waktu pesta pesta malam tahun baru dulu. Ternyata sekarang lebih cantik..” sambil tersenyum pada Aisah dan memeluknya dengan tangan kirinya. Aku liat Aisah gemetar tapi dia tidak berani melawan karena tau apa yang dipertaruhkan disini. “jadi kalian berdua mau saya mengeluarkan berjuta-juta rupiah dan menghambur2kan uang asuransi perusahaan.”

pesanan kami datang dan kita mulai makan jadi Robert melepaskan pelukannya tapi dia duduk semakin dekat dengan istriku dan sambil makan dengan tangan kanannya, tangan kirinya ada dibawah meja. Aisah tiba2 kaget. Aku tidak bisa melihat dimana tangan bosku tapi aku yakin tangannya di atas paha Aisah. Aisah hanya bisa diam saja.

Robert berbasabasi sedikit sambil kami makan dan aku menunggu kapan kembali membahas masalah asuransi anakku. Robert kembali memeluk istriku dengan tangan kirinya di bahu istriku sambil memain2kan rambutnya.

“saya seorang bisnisman sukses dan KEJAM, saya tidak memberikan banyak uang secara Cuma2, saya mau imbal balik..” tangan kiri Robert turun kebawah ketiak Aisah dan kulihat mencoba memegang payudara kiri Aisah. Untung tidak sampai semua tapi Aisah bisa merasakannya. Memang ini disengaja sebagai tanda.

“jadi gini perjanjiannya? Anakmu dapat operasi. Balasannya saya dapat Aisah kira2 selama 2 minggu sampai jadwal operasi dilaksanakan..”

“dapat? maksudnya?” tanyaku.

“kira2 seperti menguasai” jawab Robert.dia mengulurkan tangan kirinya dan memegang payudara kiri Aisah. “Aisah sangat sexy, arman. Aku bukan mengambilnya darimu. Aku Cuma ingin meminjamnya. Sepadan kan sama nyawa anakmu..”

Aisah Cuma bisa menganga tp tidak bisa berkata2.

“itu syaratnya.titik.ya atau tidak.aku mau kebelakang “silakan diskusikan.”

ketika Robert pergi, aku marah, “orang itu betul2 pantas dihajar!”

“astaga,” kata Aisah . “dia membuatku takut, tapi kita tidak punya pilihan.”

“pasti ada cara lain,” kataku.

“Tidak ada! Kita sudah coba semua!”

Robert kembali dan duduk sebelah Aisah lagi.. “arman, dompetku ketinggalan dimobil di jok depan. Bisa tolong ambilkan.?” Dia memberiku kunci mobilnya dan aku segera pergi ke parkiran.

kutemukan dompetnya dan segera kembali. Sampai di pintu, aku terdiam ketika melihat tempat kami duduk dari situ..

Robert memeluk istriku dan menciumnya. Para pelayan melirik mereka. Robert jelas2 memaksa lidahnya masuk ke mulut Aisah dan Aisah terpaksa membalasnya. Tangan kanan Robert sudah masuk ke jilbabAisah meremas2 payudara kiri nya. Aisah hanya bisa merintih. Para pelayan melihat dari jauh istriku digerayangi orang di depan umum..

aku merasakan sesuatu. Darahku berdesir..,melihat pria lain mencium dan menggerayangi istriku. Aku merasakannya berulang kali hari ini : membayangkan Robert “memegangnya” di pesta pesta malam tahun baru, menyebutnya berisi, dan menggerayanginya di meja didepanku.

aku berjalan ke meja, dan ketika Aisah melihatku dia membuang muka dan menarik tangan Robert dari bawah jilbabnya.

“saya rasa kita telah setuju, arman,”kata Robert. “ayo kita kembali ke kantor.”

Robert membayar makan dan kita bertiga keluar dari restoran. “arman,” kata Robert. “kamu bawa kendaraan Aisah dan Aisah bareng saya.” Aku hanya melaihat Robertdan istriku berjalan ke mobil Robert dan ketika Robert membuka pinta buat Aisah aku liat dia menepuk pantat istriku.

===================================================================

aku mengikuti dari dekat sepanjang jalan kembali kekantor takut Robert mencoba untuk tidak diikuti dan menuju ketempat lain. Memang Robert mengambil jalan lain tapi dia menyetir pelan2. Aku tidak bisa melihat tangannya di mobil tapi Aisah kelihatannya duduk sangat dekat dengan Robert. Dan tepat ketika lampu merah, Robert menyondongkan badan dan mencium Aisah.

ketika sudah sampai di kantor, aku segera parkir dan menuju ketempat parkir khusus Robert. Aku mengintip dari jendela mobil dan melihat Aisah menarik resleting dan membetulkan gamisnya begitu juga Robert. Apakah Robert memaksa istriku memegang kontolnya? Aku merasa sdkt terangsang membayangkannya.

“ayo naik kekantorku kalian berdua” perintah Robert, dan kami melintasi koridor2 dan kembali kekantornya yg terletak diujung. Tidak ada sapaan, panggilan atau suara apapun tapi semua memandang istriku Aisah. Kemudian jak menutup pintu kantornya.

“duduk, arman,”perintah Robert, dan aku duduk di kursi didepan mejanya. Robert menarik Aisah dan berkata, “saya ada rapat sekitar 30 menit lagi, jadi kita tidak punya banyak waktu. Ayo kita tepati perjanjian kita.”

Robert mendorong Aisah rapat ke meja dan sambil berdiri Robert menciuminya. Tanpa disuruh Aisah mengeluarkan lidahnya. “bagus,kamu cepat mengerti, Aisah.” Dan Robert memainkan lidahnya dilidah Aisah kemudian menciumnya dengan mulut terbuka lebar.

“untuk kiki, untuk kiki,”aku berkata kepada diriku sendiri. Aku tidak percaya ini terjadi. Butuh kesabaran besar membiarkan seorang pria melakukan itu ke istriku, tapi yang dipertaruhkan terlalu besar. Tiap kali aku hendak berdiri dan menghajarnya aku berkata, “untuk kiki.”

Robert menyusuri pingang Aisah dengan tangan kanannya naik ke dadanya dan meremas payudara kirinya. Pelan2 Robert meremas payudaranya yg besar, tangannya tidak bisa meremas seluruh payudaranya. Kuliat Aisah membuka matanya dan merintih tapi dia tidak berkata apa2 dan sengaja tidak mau melihatku. Keliatannya dia juga berkata kepada dirinya bahwa dia melakukannya untuk kiki.”

tangan kiri Robert menuju sisi tubuh Aisah kebawah dan meremas pantat kanannya dan memijat2nya. Dia menjatuhkan tangan kanannya dari payudara istriku dan meremas kedua pantatnya sambil mendekatkan selangkangannya. Kemudian Robert memegang bagian bawah jilbab istriku dan membuka ritsliting gamismeloloskannya kebawah memperlihatkan bhnya yg putih dan membiarkan jilbabnya terpakai.

Robert memegang bawah cup bh istriku dan menariknya keatas. Payudara Aisah yang putih dan besar menyembul keluar dan tergantung bebas. Robert mendesah dan berkata, “Oh,bagus sekali” sambil meremas2 kedua payudara istriku. Robert mencondongkan bdnnya kedepan dan menjilati areola payudara istriku, menghisap pentilnya dan sesekali menggigitnya.

Robertturun dan menciumi perut istriku hingga kebawah memperlihatkan celana dalam istriku yg berwarna merah muda. Robert dengan kasar mendorong celana dalam istriku sampai lutut istriku. Rambut kemaluan Aisah yang tebal kelihatan.

tepat ketika itu, aku sadar jendela, tirai di dalam kantor ini terbuka seluruhnya dan banyak gedung2 disekitar bangunan ini. Siapapun yang menoleh bisa melihat wanita berjilbab tanpa pakaian mempelihatkan payudara, pantat, dan memeknya. Sepenglihatanku aku belum melihat ada seorangpun di gedung lain yg menoleh. Tapi aku baru sadar kalau kontolku pun berdiri melihat istriku dilecehkan dan telanjang.

Aisah terdiam ketika Robert mulai membuka celana dan celana dalamnya sampai turun kekakinya kontolnya lumayan panjangdan besar lebih besar dr pada punyakuwalaupun masih lemas. “kocok aku, Aisah,”perintahnya. Dia melirikku sambil berkata, “dia mengocokku sampai berdiri di mobil tadi.”

Aisah mulai mengocok kontolRobert dengan tangan kanannya, sebaliknya Robert mengelus2 memekAisah. Tak perlu waktu lama, kontolRobert sudah berdiri tegang.

Robert memasukkan jari tengahnya ke memekAisah. Tak lama dia keluarkan dan berkata, “aku punya lotion di meja buat jaga2, tapi kliatannya gak perlu. Dia Sudah basah !” dia menunjukkan jari tengahnya kepadaku dan kuliat ada cairan dijarinya.

Robert kembali menusukkan jari tengahnya ke memekAisah dan mengeluar-masukkan dengan cepat. Aisah mengocok kontolnya, matanya setengah tertutup dan ekspresinya sedih dan terhina.. Robert tersenyum sinis.

“Ok, Aisah,” kata Robert. “balik badanmu.” Istriku melepas kontolRobert, Robert pun mengeluarkan jarinya dari memekAisah. Awalnya Aisah tidak mau tetapi Robert memutar jarinya menunjukkan apa yg dia mau. Akhirnya istriku melakukan perintahnya dan Robert berkata, “taruh tanganmu di meja.”

Aisah condong ke depan dan menaruh kedua tangannya di ujung meja. Karena istriku tidak terlalu tinggi tapi karena di tunjang higheels 12cm, pantatnya kliatan jelas dari tempatku dibalik meja. Pantatnya sebagus sebelum dia punya anak, walau dia sering mengeluh pantatnya keliatan terlalu besar. Tapi menurutku kedua bokong dan belahan pantatnya masih membuatku nafsu. Dan bulu kemaluannya yg keliatan diantara kedua pahanya membuatnya tambah keliatan sexy.

Robert berdiri di belakang Aisah dan mencoba memasukkan kontolnya ke memek istriku. Karena Robert lebih tinggi dari istriku jadi posisi agak sedikit turun agar kontolnya pas.

“Oh, yeah,” lenguh Robert
Aisah merintih. Kepalanya terkulai kedepan, jilbabnya menutupi wajahnya. Robert mulai menggenjotnya, awalnya pelan2, tapi makin lama makin cepat. Kulihat payudara Aisah mengggantung bebas, Robert pun melihatnya dan memainkannya sambil menyetubuhinya. Pantat Aisah bergoyang ketika selangkangan Robert bertumbukan dengan pantatnya.

semakin lama Robert semakin cepat menggenjot Aisah, mirip anjing sedang kawin.. suara tumbukan pantat Aisah dan selangkangan Robert semakin kencang, aku takut kedengaran sampe keluar ruangan. Robert melepas tangannya dari Payudara Aisah pindah ke pinggulnya. Payudara Aisah menggantung dan bergoyang kiri kanan.

napas Robert mulai tak beraturan tapi Aisah yang merintih “Uh!” semakin kencang
“demi kiki” ku berkata pada diriku sendiri. Tapi aku tak sanggup tidak melihatnya. kuperhatikan semua yg Robert perbuat pada istriku, dan semua reaksi Aisah. Aku bingung merasakan kontolku pun berdiri.

Robert mencondongkan badannya kebelakang, matanya merem melek sambil tersenyum kelihatan menikmati. Kadang dia menatapku tapi jelas sekali dia menikmati pemandangan dan rasa tubuh Aisah. Kadang juga dia menepuk pantat istriku.

Aisah merintih semakin kencang. Ingin kuberkata jgn keras2, takut siapapun diluar mendengarnya. Tapi Aisah semakin keras merintih. “ugh, ugh ugh.” Apakah dia terangsang? Yang jelas dia tidak kelihatan kesakitan.

aku yg hanya melihat adegan persetubuhan itupun merasa sebentar lagi bisa “keluar”. Aku kaget melihat Robert bisa tahan lama. Malah Aisah tubuhnya mulai gemetar dan berteriak2 “HuHHHG Hunnng!”. Selama bercinta denganku tidak pernah dia sampai berteriak2 begitu

akhirnya sambil berteriak “UNNNNGGG!” tubuh Aisah berkelojotan, memutar2 pantatnya. Kelihatannya dia mencapai orgasme. Kulihat dia tidak berpura2. Kuliat dia betul2 menikmatinya.

Robert merapatkan lagi tubuhnya dengan Aisah ketika Aisah selesai menikmati orgasmenya. Didorongnya tubuh Aisah ke meja, dikeluarkannya kontolnya dari memekAisah dan dikeluarkannya spermanya kepunggung Aisah. Aisah hanya bisa menangis.

Robert dengan santai memakai lagi celananya.ia berkata , “arman, istrimu memang mantap. Kamu beruntung. Ini permulaan yang bagus!”

“permulaan?” tanyaku.

“iya lah,” bilang Robert. “kamu pikir begini aja selesai? Masih ada 2 minggu sampai semua urusan administrasinya selesai. Tapi Jangan khawatir. Perjanjiannya pasti jadi. Sekarang, saya ada rapat. Jadi, Aisah kamu boleh pulang dan arman kamu kembali kerja.”

akhirnya, Aisah berdiri dan aku dan bosku melihatnya memakai lagi celana dalam dan jgamisnya kemudian Memakai kembali bh dan jilbabnya. Aisah menghapus airmatanya, kemudian Robert membuka pintu ruang kantornya. Aku kembali ke mejaku dan Aisah bergegas menuju parkiran. 

Comments

Popular posts from this blog

THE ADVENTURE OF ROBERT (TWINS EFFECT)

Pengantin Alim yang Binal

belanja bareng Pak RT