Istri Seksi Jadi Budak Seks Bossku (PART 2)

 

Aku dan Aisah tidak pernah membicarakan apa yang sudah terjadi. Kami merasa tidak sanggup untuk sekedar mengingatnya. Kami hanya mendiskusikan akankah Robert menepati janjinya. Kami juga tidak berani memperkirakan apa yang akan terjadi dua minggu kedepan. Selama beberapa hari kami bersyukur tidak ada kabar apapun sampai aku ditelepon Aisah dikantor….

“Robert baru saja meneleponku” dia bilang.

“dia menelepon kerumah?” tanyaku.

“Ya,” jawab Aisah.

“apa maunya?”

“dia mau aku, eh, kita melayani tamunya besok malam. Acara Makan malam..”

“makan malam? Gak mungkin,”komentarku. “hari gini makan malam dirumah untuk menjamu tamu?”

“ya…Robert bilang mereka tamu sangat penting, bukan seperti biasanya. Dia mau menjamu mereka makanan rumahan selama disini. Ada tiga orang tamunya.”

“itu saja?apalagi bilangnya?”

“dia minta anak2 jangan ikut acara, suruh mereka keluar dulu. Dan…..anu…dia juga mengatur apa yg harus dipakai.”

“apa yg hrs dipakai? maksudnya?”

“ya..dia gak menjelaskan detailnya. Tapi dia mau yang jilbab agak seksi. Sedikit ketat…..” Bisik Aisah pelan.

jantungku berdebar2. Membayangkan kenapa Robert mau Aisah tampil seksi, dirumah, dengan tiga tamu. Tapi kami tidak punya pilihan. Malam berikutnya, Aisah sudah masak dan bersiap2 menjamu “tamu” kami. Kami sudah mengantar anak2 ke tempat saudara.

sambil menunggu masakan matang, Aisah siap2 ganti baju. Akhirnya dia keluar kamar memakai rok hitam yang ketat. Itu pakaian lamanya waktu jaman ketika kami pacaran. Roknya tergolong sexy tapi tidak terlalu vulgar, Tapi ketat karena dibelinya waktu tubuhnya belum berisi seperti sekarang. Karena ketat, kelihatan sekali bentuk pantatnya yang menonjol . Aisah memakai kaus berwarna merah lengan panjang berkerah rendah. Aku tidak tau apa itu namanya. Kainnya kelihatan tipis sekali. “aku tidak punya baju yg berkerah rendah.” Jelas istriku. “baju ini sebenarnya kubeli untuk jalan berdua sama kamu. Kelihatannya bagus jadi kubeli, tapi pas dipake sering ga PD sendiri, juga kalo aku membungkuk payudaraku jelas keliatan dari balik kerahnya. Jadi gak pernah kupake.” Baju kausnya kelihatan pas ditubuh Aisah. Banyak wanita sekarang yg memakai bh yang bisa mengangkat payudaranya. Tapi aku tahu Aisah tidak pernah beli bh yg seperti itu, karena gak nyaman bilangnya. Jadi payudaranya kelihatan besar, berat, dan alami dibalik kaus yang tipis serta jilbab pink creamnya.

Rambut dan makeupnya kelihatan pas. Aisah kelihatan berdandan seksi. Kliatannya mengikuti dandanan artis2 sinetron remaja.

“aku harap ini sesuai permintaan Robert. Untungnya dia gak mungkin minta yg aneh2 soalnya ada 3 tamu. Mungkin dia Cuma mau kamu jadi penyedap mata,”kataku,mencoba membesarkan hatinya. Tapi aku sendiri tidak yakin. Aku Cuma berharap mudah2an tidak ada kejadian apa2.

akhirnya Robert datang bersama 3 kliennya. Ketiganya kliatan seumuran dengan Robert sekitar 40-50an. Ketika berkenalan, kuperhatikan mereka tidak kelihatan seperti klien yang mewakili perusahaan2 yg biasa. Mereka kliatan seperti petinggi2 perusahaan yang hanya mau berurusan dengan negosiasi2 tingkat tinggi. Robert memperkenalkan Mereka dengan aku dan istriku. Setiap mereka berkenalan dengan Aisah, mereka tersenyum dan melihat istriku dari atas sampai bawah. Ketika David, yang berambut sudah banyak abu2nya diperkenalkan,dia berkata “Robert ternyata tidak melebih2kan ceritanya tentang betapa cantiknya kamu.”

ketika Bastian yg juga rambutnya sdh byk abu2nya, gemuk, berwajah bulat berjabat tangan dengan Aisah dan kliatan tidak mau melepasnya dia berkata, “Robert sudah menceritakan semuanya tentang kamu.”

Hans, yang keturunan cina dan memakai kacamata mengatakan, “kamu kelihatan cantik. arman, kamu memang beruntung.”

singkat kata, setelah berbasabasi sebentar, Robert dan ke 3 kliennya segera bernegosiasi.

aku segera menyuguhkan minuman di ruang tamu, dan Aisah hendak menyiapkan masakannya. Tapi Hans menyusulnya dan mengajaknya ngobrol sambil istriku menyiapkan makanan.. kuliat dia bukan menatap mata istriku tapi menatap terus ke dada istriku yg tertutup jilbab.

akhirnya makan malam hendak dimulai. Robert yang ternyata mengatur tempat duduk. Aku bingung tapi bersyukur Dia duduk di ujung meja, bukan disebelah Aisah. Aku duduk diujung yg satunya. Aisah dikiriku, dan David disebelahnya. Diseberang Aisah, disebelah kananku, Bastian dan Hans.

Aisah membawa supnya kemudian menuangkan di masing2 mangkok. Karena dia melakukannya dengan sedikit membungkuk, semua mata langsung melihat ke arah kerah kaosnya. Kelihatan jelas belahan dadanya dan bhnya yg berwarna hitam. Karena payudara Aisah lumayan besar, kelihatan sekali kedua payudaranya menggantung dan kelihatan menekan satu sama lain. Aku harus mengakui pemandangan tersebut sangat indah. Sesuai dengan kemauan Robert.

Aisah berdiri disamping Bastian, yg sudah sempat minum bir dan anggur sebelum makan. Dia tidak mau melewatkan kesempatan menyusuri bagian belakang kaki Aisah dengan tangannya sampai ke balik roknya. Kuliat tangannya meremas pantat Aisah. Aisah kaget, membelalakkan mata, langsung berdiri tegak.Untung Aisah tidak menumpahkan supnya. Tapi kemudian dia terpaksa diam saja merasakan pantatnya diremas2, dan aku pura2 tidak melihatnya..

akhirnya Aisah duduk dan kami mulai makan. David yg duduk disebelah kiri Aisah, menggeser kursinya mendekat ke Aisah. Bastian mengajakku ngobrol untuk mengalihkan perhatianku dari David yg juga mengajak Aisah ngobrol sambil mencuri2 melihat kekerah baju istriku yg terbuka tiap Aisah mencondongkan badannya untuk menyuap. Apa yg dikatakan Aisah benar. Semakin lama, semakin sering tali bahunya jatu dan memperlihatkan tonjolan payudaranya. Dia berulang2kali membetulkannya

David tidak puas dengan hanya melihat saja. Kuliat dibawah meja dari tempat dudukku, rok Aisah tertarik keatas ketika dia duduk. Dan kuliat tangan kanan David diatas paha istriku.

Keempat pria mengajak Aisah ngobrol. Pertama Cuma pertanyaan2 ringan, tentang anak, hobi dll. Lambat laun pertanyaannya semakin menjurus. Aisah hanya mendengar dan mencoba menjawab dengan sopan. Tapi aku bisa liat dari matanya kalau dia tidak nyaman merasakan tangan David dipahanya.

dan kuliat tangan David mulai bergerak menuju roknya. Aisah langsung merapatkan lututnya. Aku ingin istriku melawan, tapi aku tidak mau nanti membuat perjanjian dengan Robert batal. Tanpa sadar aku sedikit terangsang melihat pria lain mengelus2 paha istriku.

Aisah berbicara sambil mengatupkan rahangnya. Robert mulai mengajakku ikut dalam percakapan. Beberapa menit kemudian, aku mencoba melihat kebawah meja. Kuliat tepat saat itu Aisah mulai menyerah. Lututnya membuka dan tangan kanan David masuk kedalam roknya.

makan malam terus berlanjut. Kuliat Robert ikut melihat kebawah meja, menyaksikan kliennya menggerayangi istriku. Dan kuliat dari sudutnya, aku yakin telapak tangan David berada tepat diselangkangan istriku. Aisah hanya bisa duduk dan merasakan selangkangannyanya dielus2 pria yg baru saja dikenalnya. Kalau yg lain yg duduk diseberang meja memperhatikan, Mereka pun bisa tahu dari posisinya apa yg sedang David lakukan dibawah meja. Kubesarkan hatiku untung Aisah memakai celana dalam, jadi memeknya tidak tersentuh sekarang. Tapi bagaimana nanti setelah makan malam?berapa lama mereka disini?

Robert mencoba memperpanjang waktu makan dengan terus mengajak ngobrol walaupun kita semua sudah selesai makan. Sengaja supaya David bisa berlama2 memainkan selangkangan istriku. Aisah akhirnya berkata, “ada yg mau kue?” dan sambil berdiri dengan pelan melepaskan tangan David dari selangkangannya. Aisah menuju dapur sambil semua mata melihat ke pantat dan roknya.

kami melanjutkan percakapan ringan, tapi Hans berdiri dan berkata”saya permisi”, kukira dia mau ke toilet. Tapi kulihat dia berjalan menuju dapur. Dari tempatku kuliat Aisah sedang berdiri, memotong kue dan meletakkan ke piring2 kecil. Hans mendekatinya dari belakang. Kuliat Aisah kaget dan menjerit ketika tiba2 Hans melingkarkan tangannya di pinggul Aisah.

percakapan di meja pun lgsg terdiam mendengar itu. Kudengar Hans kemudian berkata , “Robert bilang kamu suka menggoda.” Kemudian dia naikkan tangannya ke perut Aisah, dan meremas kedua payudaranya. Aisah sedikit meronta tapi kemudian tidak melakukan apa2. Hans kemudian membalikkan tubuh Aisah dan meremas2 payudaranya dari balik kausnya. Aisah hanya bisa menengadahkan wajahnya dan membusungkan dadanya saat hans memainkan payudaranya.

akhirnya Aisah memberanikan diri melepaskan diri dan melanjutkan menyiapkan kue . Hans melepasnya, tersenyum sinis dan masih terus memandangi istiku menyiapkan kue.

setelah hidangan penutup disediakan, Robert berkata “kamu mau pencuci mulut?” ke Hans sambil tersenyum dan memberikan kue.

“tidak. Terima kasih.” jawab Hans sambil menyeringai. “sudah tadi didapur.”

setelah selesai menyantap hidangan penutup, Robert bilang, “mari kita ke ruang keluarga. Kita lanjut minum2” . kami semua segera ke ruang keluarga , aku menyiapkan minumannya. Kulihat David berada di sebelah pojok bersama Aisah. Kliatannya menggoda istriku karena kumelihat seringaiannya.

setelah semua sudah duduk dan berbasibasi, David memuji Aisah. “Aisah, masakanmu enak, orangnya cantik lagi. Apa lagi yang kamu bisa?”

“dia juga jago dansa,” bilang Robert.

“maksudnya joget?” tanya David.

“bukan. Berdansa yg slow,” bilang Robert . “aku sempat dansa dengannya di pesta pesta malam tahun baru tahun kemarin, dan dia “meladeniku” dengan baik.”

aku yakin Robert bermaksud menyindir saat Aisah diam saja ketika Robert menggerayanginya waktu dansa. Kurasa Aisah juga merasa tersindir, kuliat wajahnya memerah.

“David,coba saja dansa sama Aisah,”bilang Robert. “arman, kamu punya musik2 slow?”

seperti kerbau dicucuk hidungnya, aku berdiri dan mencari2 di tumpukan cd. Aku menemukan cd berisi lagu2 jazz dan kumasukkan ke cd player. David menarik Aisah berdiri dan mulai berdansa.

yang lainnya duduk dan menyaksikan David dan Aisah berdansa. Robert terus saja mengajak ngobrol, kelihatannya sengaja mengalihkan perhatianku. David merapatkan tubuhnya ke Aisah dan mencoba mengajaknya menjauh dari kami semua. Diantara semua laki2 disini, Cuma aku yang lebih tinggi dari Aisah, jadi kulihat David menyandarkan kepalanya ke leher Aisah. Tangannya kanannya mulai turun dan memegang pantat Aisah. Mereka berdansa pelan tapi kuliat David menekan selangkangannya ke paha Aisah.

karena aku sibuk meladeni Robert dan Aisah tidak melakukan perlawanan, David semakin berani kurang ajar dan menaikkan tangan kanannya ke dada istriku dan meremas payudara kirinya.

Hans kemudian berdiri meminta untuk bergantian. David kelihatan berat melepasnya. Tanpa membuang waktu, Hans langsung meremas2 kedua pantat istriku sambil menggoyangkan selangkangannya ke tubuh isriku tanpa memedulikan irama dansa. Aisah Cuma bisa membelalakkan matanya.

kemudian Bastian yang kelihatan sudah mabuk minta bergantian juga. Dia kelihatan sudah bernafsu dan dengan kasar mengerayangi tubuh istriku, memainkan payudaranya, meremas2 pantatnya dan menciumi lehernya walaupun Aisah mencoba menjauhkan kepalanya. Bastian mengesek-gesekkan paha atasnya ke selangkangan Aisah membuat roknya naik dan memperlihatkan paha Aisah yg mulus. Tangan kanan Bastian mulai memasuki rok istriku dan meremas2 pantat Aisah. Aisah kuliat mengaduh2 pelan. Dia tidak berdaya melawan remasan di pantatnya tapi tetap menjauhkan kepalanya agar Bastian tidak bisa mencium bibirnya.

akhirnya Robert memanggil Aisah sambil menepuk sofa”duduk dan istirahat dulu disini.” Aisah duduk di tengah sofa, Robert dikirinya dan David di sebelah kanannya. Aku duduk di seberang mereka. Hans dan Bastian di bagian sofa yg lain..

berbasabasi sebentar kemudian David meletakkan tangan kirinya diatas paha kanan istriku. Wajahnya mulai mendekati istriku. Aisah ingin menjauh tapi Robert memeluknya menjaganya agar tidak bisa menjauh. Tiba2 Robert menyuruhku mengambil minuman lagi. sambil berbalik kedapur kulirik Robert mencium bibir istriku. Ketika aku kembali dari dapur David sedang mencumbu istriku.

David tidak hanya menciumnya tapi juga memainkah lidahnya di mulut Aisah. Ketika aku selesai membagikan minuman untuk Hans dan Bastian, David sedang memasukkan tangan kanannya ke balik kaus istriku menuju payudara istriku dan meremas2nya. Tangan Robert mengelus2 paha Aisah.

tidak ada yang bercakap2 lagi sekarang. Aku bisa mendengar suara kecupan bibir David dan Aisah. David memainkan payudara istriku. Meremas2nya, menggoyang2kannya kanan kiri. Robert mulai menaikkan tangannya pelan2 kebawah rok Aisah. Tanpa sadar akupun melihat rok istriku dan penasaran melihat celana dalamnya. Akupun ternyata mulai terangsang.

sama seperti waktu dikantor Robert, semua ini kelihatan seperti mimpi, tidak nyata. Tidak ada yang memaksa kami, tidak ada ancaman pisau ataupun senjata, tapi Robert seperti ‘ “menodongkan pistol” ke anak kami. Kami hanya bisa mengikuti kemauannya takut akan konsekuensinya jika melawan.

David semakin berani. Dia memasukkan tangannya ke bh istriku. Aisah hanya bisa diam tapi kakinya kelihatan melemas sehingga lututnya mulai terbuka. Robert memulai aksinya menaikkan rok istriku dan akhirnya kelihatanlah celana dalam Aisah yg berwarna putih.

David kemudian membuka kaus Aisah, memegang cup bh sebelah kirinya dan menariknya keatas sehingga payudara kiri istriku terekspos bisa dilihat semua orang disitu. Hans dan Bastian kulihat terkagum2 melihat payudara istiku yang putih. David mulai memainkan lagi payudara istriku, meremas2 daging kenyal itu di jari2nya dan mengelus2 areolanya yg berwarna coklat.

tangan Robert mulai bergerilya dibalik rok Aisah. Dan ketika Aisah mulai meronta2, David menaikkan kaki kanannya keatas lutut kanan . dengan David menahan kaki kanannya dan Robert menahan kaki kirinya, semain kelihatan lah selangkangan Aisah ke semua yang ada disitu. Robert kemudian meletakkan Telapak tangannya tepat diselangkangan cindi dan mengosok2nya. kulihat selangkangan Aisah Tanpa sadar ikut bergoyang membalas perlakuan itu.

David meloloskan tali bh sebelah kanan Aisah dari bahunya dan mengangkat bhnya sehingga sekarang payudara kanannya pun terekspos. Robert melihat kedua payudara Aisah dengan senyum kemenangan. David segera membenamkan wajahnya ke dada Aisah sambil menghisap dan menjilati payudara Aisah. Robert memaksa wajah Aisah menghadap kearahnya dan mencumbunya. Aisah sekali lagi terpaksa mengeluarkan lidahnya sehingga kami bisa melihat kedua lidah mereka bermain2.

David mulai meletakkan tangan kanannya diatas paha kanan Aisah, kemudian Robert melepas tangannya dari selangkangan Aisah memberi kesempatan David untuk mengelus2 selangkangan Aisah sambil menghisap payudara kanannya. Robert tidak membiarkan payudara kiri Aisah menganggur, segera diremas2nya sambil tetap bercumbu dengannya. Jadi kami bertiga melihat Aisah berciuman dengan Robert, tangan Robert di payudara yg satu dan tangan David di payudara satunya dan tangan David lainnya diselangkangannya.

David kemudian berdiri, menaikkan rok Aisah sampai pinggulnya, meletakkan tangannya di celana d lam Aisah dan menurunkannya. Aisah kulihat membantu David dengan menaikkan sedikit pantatnya mempermudah David menelanjanginya. David terus meloloskan celana dalam Aisah melewati paha, lutut, terus sampai kekakinya. Kulihat lagi2 Aisah tanpa dipaksa menaikkan kakinya sehingga celana dalamnya bisa diloloskan dengan mudah. Sekarang memek istriku yang dipenuhi rambut kemaluan menjadi santapan mata semua orang disana.

melihat memekAisah yang sudah tidak ditutupi apapun, David segera memasukkan jarinya. Aisah yang sedang dicumbu dan digerayangi oleh Robert ternyata merespons dengan semakin melebarkan kakinya. “Wow, sayang, kamu sudah basah ya” kata David. Kudengar Bastian dan Hans tertawa pelan dengan penuh hinaan.

David kulihat sudah tidak tahan dan segera melepas celana berikut celana dalamnya memperlihatkan kontolnya yang sudah berdiri tegak. David memegang tangan kanan istriku dan menuntunnya ke kemaluannya. Kulihat Aisah segera tahu apa yang harus dilakukan dan mulai mengocok2 kontolDavid.

Robert pun ikut melepaskan celana dan celana dalamnya dan duduk disebelah Aisah menyuruh Aisah mengocok kontolnya juga. Aisah hanya bisa memejamkan matanya ,menyandarkan kepalanya di sofa, sambil terus mengocok2 dua kontol laki2 yang sedang menghisap kedua pentil payudaranya.

David kemudian berlutut dikarpet, diantara kedua kaki Aisah, memajukan bibirnya menuju memekAisah dan menciuminya. walaupun kulihat Aisah mulai menitikkan air mata, tapi dia semakin membuka kakinya dan sesekali merintih “Ohhhhh.”

Hans dan Bastian mengelus2 kontol mereka dari luar celana mereka sambil menyaksikan semua adegan tersebut. Setelah mereka mulai tidak tahan melihat semua kejadian tersebut, Bastian mengeluarkan kontolnya dan mengocok2nya. Tidak lama kemudian Hans juga mengeluarkan kontolnya. Tanpa sadar Kuperhatikan kontol mereka semua dan aku merasa kontol mereka semua entah lebih panjang, lebih besar atau kedua2nya. Aku merasa minder melihatnya.

Robert terus memainkan kedua payudara Aisah sambil tetap mencium bibirnya atau menghisap payudaranya. Kulihat Aisah sekarang menekan kepala David dengan kedua pahanya dan tangan kanannya memegang kepala David menuju memeknya. Tangan kiri Aisah masih mengocok2 kontolRobert.

David kemudian berdiri, meletakkan lututnya diantara kaki Aisah dan mencoba memasukkan kontolnya ke memekAisah. Aisah kulihat hendak melawan, tapi setelah Robert membisikkan sesuatu yang tidak bisa kudengar, Aisah langsung pasrah dan melebarkan kakinya memudahkan David meletakkan kepala kontolnya ke bibir memekAisah dan dengan posisi Aisah dimana selangkangannya tepat berada di ujung tempat duduk di sofa juga mempermudah David memasuk-keluarkan kontolnya di memekAisah.

kurasakan kontolku pun berdiri tegak. Aku juga merasa ingin mengocok kontolku sama seperti Bastian dan Hans. Tapi tentu saja tidak mungkin aku melakukannya di depan bosku, kliennya, apalagi didepan istriku. Tapi aku sesekali mengelus kontolku diatas celanaku.

Robert kemudian berdiri disofa disamping Aisah. Dia mengarahkan kontolnya ke muka istriku dan memegang kepala Aisah agar menoleh kearahnya. Dia memaksa Aisah menghisap kontolnya. Aisah bereaksi dengan menutup mulutnya dan mencoba mengalihkan wajahnya. Tapi Robert semakin memegang erat kepala Aisah dan sedikit menjambak rambutnya sehingga Aisah mau tak mau membuka mulutnya dan Robert memasukkan kepala kontolnya melewati bibir Aisah yang halus. Robert menekan kedepan, Aisah hanya bisa pasrah menerima separuh batang kontolRobert dimulutnya.

David memompa Aisah pelan2 kelihatan menikmatinya, pantatnya maju mundur di selangkangan istriku. Badan Aisah naik turun menerima tusukan2 dari David dan lehernya maju mundur mengoral sex bosku. Seketika payudara istriku bergoyang karena tidak ada tangan yang mengerayanginya.

David mulai menaikkan kecepatan pompaannya membuat tubuh Aisah yg tadinya diujung sofa menjadi bersandar di sofa. Suara bertemunya kedua kemaluan mereka keras terdengar. Tangan kanan Robert memegang sandaran sofa untuk menjaga keseimbangannya dan tangan kirinya kembali memainkan payudara kiri Aisah. David ikut memainkan payudara kanannya. Aisah mulai merintih tapi rintihannya tertahan karena kontolRobert di bibirnya. Kulihat kepala kontolRobert menusuk2 pipi kanan Aisah dari dalam mulutnya.

dengan Rok hitam Aisah masih terletak diatas pinggulnyadan bhnya diatas payudaranya David meletakkan kedua tangannya di pinggul Aisah dan mulai memompa dengan cepat dan keras. Robert juga ikut memepercepat tusukannya. Rintihan Aisah semakin terdengar keras “MMMMMHPHHHH! “UMMMMGHHHHH!”

tak kuduga ternyata Aisah juga ikut mengerakkan pinggulnya naik turun sehingga David yang kewalahan mengimbangi kecepatan istriku. Tak lama aku bisa tahu kalau istriku merasakan orgasme yang sangat kuat. “MMPHHHHHHHHH! “MMMMMRRRRPHHHH! MUMMMMMM!”

melihat orgasme Aisah, David memompa bergantian pelan dan keras . ketika merasakan hendak keluar, David menggeluarkan kontolnya dari memekAisah sehingga spermanya mengenai paha dan perut Aisah.

tapi masih ada Robert yang belum selesai. Dia memompa mulut Aisah semakin cepat. Robert memegang kepala Aisah dengan kedua tangannya dan seperti “menyetubuhi” mulut Aisah dengan kasar. Aisah mengeluarkan suara seperti orang kehabisan napas. Kemudia ketika Robert mulai memelankan kecepatannya, kulihat tetesan sperma diujung bibir Aisah, ternyata Robert sdh orgasme didalam mulut istriku. “jangan ada yg terbuang. Telan semua,” perintah RobertRobert, dengan terpaksa Aisah menelan sperma bosku. kulihat wajah Aisah memerah entah karena kehabisan napas atau karena juga malu. akhirnya Robert melepaskan kontolnya dari bibir Aisah dan melepaskan kepala istriku.

jadi David dan Robert sudah melampiaskan nafsunya,a Hans dan Bastian menikmati tontonan erotis. Aku berharap inilah akhir dari acara kami malam ini.

tetapi tak lama sesudah Robert selesai beristirahat dari ejakulasinya, dia mendorong badan Aisah kedepan dan membuka tali bh istriku dipunggungnya.

Robert menyuruh Aisah berdiri. Kulihat kaki Aisah sedikit gemetar, entah karena malu atau merasakan sisa2 orgasmenya. Kulihat Robert membuka kaitan dirok Aisah dan resletingnya sehingga roknya langsung terjatuh kekakinya. Sekarang Aisah sudah berdiri telanjang bulat dengan hanya memakai kalung, anting, dan cincin kawinnya. “dia seksi sekali kan? arman, kamu memang laki2 yg beruntung!”

semua mengangguk2 setuju. Untuk masalah seksi aku pun setuju, melihat Aisah bugil mempertontonkan kakinya yang jenjang dan payudaranya yang besar menggantung bebas. Tapi aku tidak merasa beruntung melihat istriku dijadikan mainan pria2 tua yang mempunyai kekuasaan.

Robert dan yg lainnya memerintahkan Aisah untuk berpose, dan Aisah dengan terpaksa menurutinya; memajukan dadanya sehingga payudaranya menggantung, meletakkan satu tangan ke pinggul dan tangan lain menunjukkan tubuhnya seperti model memeragakan barang dimana barang tersebut adalah tubuhnya., berbalik dan mempertontonkan pantatnya, meletakkan kedua tangannya ke pinggul dan menunggingkan pantatnya . Dan kembali menghadap depan, mencondongkan badannya dan mengangkat kedua payudaranya sendiri mempertontonkannya.

kulihat semuanya duduk dan mengagumi Aisah yang tinggi, seksi, dan bugil berpose didepan mereka diruang keluarganya sendiri. Kemudian Robert menyuruh Aisah untuk berlutut diantara kedua kaki Bastian..

Aisah menuruti dengan terpaksa. Tatapannya terfokus ke kontolBastian yang besar. Setelah pasrah menyadari bahwa percuma melawan dan menghirup nafas panjang, Aisah meletakkan bibirnya di kepala kontolBastian. Awalnya hanya memasukkan kepala kontolnya, kemudian perlahan2 kebatangnya. Kulihat Mulutnya terbuka lebar. Bastian tersenyum melihat istriku sambil mendesah. Rambut Aisah terurai di paha Bastian dan pantatnya menungging diakibatkan posisinya yang berlutut.

Robert memerintahku untuk mengambil minuman lagi. Ketika aku kembali, Bastian sedang memegangi kepala Aisah dan berteriak, “Ya, lebih cepat,lebih cepat. Hisap kuat2. Awas kena gigi.” Hans masih duduk disamping Bastian dan mengocok2 kontolnya sendiri. Kemudian dia memegang tangan kanan Aisah dan menyuruh Aisah yang mengocoknya sambil menghisap kontolBastian.

tak lama Bastian berkata, “Ok, manis, naik kepangkuanku.” Aisah menghentikan hisapannya melihat Bastian menepuk pangkuannya menunjukkan dimana posisi badan Aisah yg dia mau. “naiki ini,” Bastian berkata menunjuk ke kontolnya.

Aisah naik kepangkuan Bastian, berhadapan, kedua kakinya mengangkang dipisahkan kedua kaki Bastian. Kulihat Aisah tanpa disuruh membuka bibir memeknya sendiri dan menurunkannya ke kontolBastian. Aku terkejut ternyata memekAisah sanggup menerima panjang batang Bastian seluruhnya, kulihat Aisah mencari posisi yang pas dan mulai mengoyangkan badannya sendiri.

Bastian tidak mau kalah dan mulai menggenjot memek istriku. Payudara Aisah tepat berada diwajahnya, dan Bastian meremas2 kedua payudara tersebut dan menghisap pentilnya yang sudah tegang.. “BRRRRR!” katanya ketika dia membenamkan wajahnya dibelahan payudara Aisah membuat yang lain tertawa.

yang lain melihat pantat Aisah bergoyang sambil dia memaju mundurkan pinggulnya merasakan gesekan kontol Bastian didalam memeknya. Aisah terlihat lebih aktif dalam persetubuhan ini Tidak kelihatan kalau dia sedang dipaksa melakukannya..

mengetahui Aisah lebih aktif, Bastian menyimpan tenaganya menikmati goyangan istriku. Tapi kedua tangannya bergerilya keseluruh tubuh Aisah merasakan kepadatan tubuh istriku kemudian menuju pantatnya yang telanjang. Dia mengambil kesempatan meremas2 bongkahan pantat Aisah yang sedang asyik menikmati kontolnya.

Aisah sudah dalam kondisi dikuasai birahinya, menutup matanya , mendongakkan kepalanya kebelakang, menggenjot dengan cepat, kedua payudaranya bergoyang2 di wajah Bastian. Hans memegang payudara kanan istriku dan meremasnya keras2 dan lagi2 menuntun tangan kanan Aisah ke kontolnya. Sekali waktu kulihat Bastian mengambil gelas minumannya dan meminumnya dengan tubuh Aisah tetap dipangkuannya.

tidak lama kemudian Bastian meletakkan tangannya di pinggang Aisah dan mennggenjotnya semakin cepat. Kulihat orang tua itu mulai berkeringat, nafasnya memburu demikian juga Aisah, wajahnya memerah dan menggertakkan kedua giginya. Rintihannya semakin keras.

Aisah menggerakkan pinggulnya maju mundur, pahanya menekan tubuh Bastian dari samping. “Huh, Huh,” rintihnya.keringatnya mulai menetes, bekerja keras demi mencapai kenikmatan.

akhirnya kulihat Aisah stop menggerakkan pinggulnya, kepalanya semakin mendongak, tubuhnya mengejang dan dengan sedikit berteriak “oooo!” merasakan orgasmenya.

“dia keluar,”komentar Robert , dan yang lain tertawa.

melihat Aisah orgasme Bastian semakin bersemangat, “Ok, manis. Rasakan ini!’ dia memaasukkan kontolnya bergantian keras dan pelan memperpanjang orgasme Aisah. Ketika Aisah selesai menikmati orgasmenya dan tubuhnya melemas ke bahu Bastian, Bastian pun berhenti dan beristirahat.

Aisah segera berdiri dari pangkuan Bastian. Agak sedikit terhuyung-huyung, ketika Hans berkata, “sekarang giliranku sayang, hisap punyaku.”

Aisah masih terengah2 tapi tetap menjatuhkan lututnya diantara kaki Hans. Menurunkan wajahnya dan menghisap kontol Hans. Mencari posisi yang enak, Aisah menunggingkan pantatnya dan menurunkan badannya. Aku bisa melihat memeknya diantara kedua belah pantatnya, rambut kemaluannya yg tercukur rapih dan cairan kenikmatan dari orgasmenya tadi mengalir kepahanya.

Bastian berdiri, masih kelihatan agak mabuk. Kurasa itu yang membuatnya kuat belum keluar tadi. Dia melihat Aisah yang sedang berlutut dan menghisap kontol Hans, segera melepaskan celana dan celana dalamnya. Tanpa kuduga Bastian naik kepunggung istriku dan berteriak, “ayo main kuda2an” sambil memukul pantatnya. Aisah melepas kontol dimulutnya dan mencoba merangkak dengan punggungnya yang telanjang bersentuhan langsung dengan selangkangan Bastian. Payudaranya menggantung dan bergoyang2. Aisah terus merangkak ke tengah ruangan sambil terus merasakan Bastian yang agak mabuk menggesekkan selangkangannya ke punggungnya dan memukul2 pantatnya sambil berteriakk “YiiHaaa!’

kemudian dengan sengaja Bastian menjatuhkan diri kesamping sambil memeluk Aisah sehingga mereka terjatuh ke karpet. Bastian tertawa terbahakbahak.

kulihat Aisah mencoba melepaskan diri dan menitikkan airmata, kurasa tidak sangup menerima hinaan itu. Hans berdiri dan membantu Aisah melepaskan diri. Kusangka dia mencoba berlaku seperti gentleman. Tapi kemudian dia menyuruh Aisah duduk di meja. “ayo berbaring,” perintahnya.

Aisah berbaring diatas meja buat menaruh minuman yang tinginya hanya selutut dengan kakinya menggantung diluar meja. Hans membuka celananya dan celana dalamnya dan menaiki dada Aisah. Hans meletakkan kontolnya diantara kedua payudara istriku, dan dengan tangannya menekan kedua payudaranya yang besar kekontolnya. “pegang susumu seperti ini,” perintahnya.

Aisah menekan kedua payudaranya seperti yang diinginkan Hans kemudian Hans mulai memasukan kontolnya dibelahan payudara Aisah. Kulihat kepala kontol Hans masuk dan keluar di dada istriku dengan cepat. Aisah tidak pernah mengijinkanku melakukan hal itu, dia menganggapnya memalukan. Entah apa yang ada dipikirannya saat ini.

Aisah melihat sambil membelalakkan matanya kearah kontol diantara payudaranya seakan tak percaya hal itu terjadi. Pria lain hanya tertawa2 melihat kejadian tersebut.

Hans kemudian menghentikan kegiatannya dan berlutut dikarpet diujung meja. Dia menarik Aisah sehingga pantatnya berada diujung meja, mengangkangkan kakinya dan mengarahkan kontolnya ke memekAisah yang berwarna pink dan mulai menyetubuhinya. Merasa belum puas, Hans mengangkat kaki kanan Aisah dan meletakkannya di bahunya, demikian juga kaki kirinya. Dengan lutut Aisah sekarang dibahu Hans, kontolHans semakin tertanam dalam di memekAisah.

Aisah menatap nanar Hans diatas tubuhnya. Payudaranya yang besar bergoyanggoyang berlawanan dengan gerakan tubuhnya yang menerima tusukan2 dari Hans.

Bastian yang tadi terjatuh akhirnya bangkit dan duduk kembali. “Hey arman, ambilkan minuman lagi,”perintahnya. Robert menyuruhku sekalian juga untuk yg lain. Aku segera kedapur untuk membuatkan minum.

ketika aku kembali, Hans masih menyetubuhi istriku. Tapi sekarang David menusukkan kontolnya kemulut istriku yang dipaksanya menoleh kearahnya. Dan Bastian dan Robert berdiri masing2 berdiri disamping Aisah dan kontol mereka dikocok istriku.

aku terduduk menyaksikan istriku yang telanjang melayani empat batang kontol. Satu di kemaluannya, menghisap kontol lainnnya dan mengocok dua lainnya. Tubuhnya digerayangi. Robert, David, Bastian semuanyaa mengelus dan meremas payudaranya yang membulat. Paha Aisah bergetar2 ketika Hans sesekali memukul pantatnya dengan keras dan nyaring membuat Aisah Cuma bisa mengerang, “MMMMPHHHH!” dikarenakan kontol dimulutnya. Keempat pria disana menikmati hal itu, mereka hanya tersenyum dan mendesah keenakan.

“Hey, coba sandwich yuk?” tanya Robert. Aku tidak mengerti maksudnya. Tapi kulihat Hans mengeluarkan kontolnya walaupun dia belum keluar. Keempat pria mengangkat Aisah dari meja dan Hans menggantikan tempatnya kemudian berbaring. Aisah kemudian diturunkan keatasnya gantian dia yang menungganggi Hans.

memek Aisah kembali menerima tusukan kontol Hans. Setelah keduanya mulai menyesuaikan irama persetebuhan mereka, Robert berdiri dibelakang Aisah dan mendorong istriku ke dada Hans. Robert kemudian mengarahkan kontolnya ke lubang pantat Aisah dan mencoba memasukinya.

“OHHHHH!” “JANGAAAAAN!” teriak Aisah.

Robert Cuma bilang, “Shhh,” dan terus memaksa kontolnya yang besar masuk kepantat Aisah. Senti demi senti.

setiap tusukan membuat Aisah mengerang, sampai tak kusangka kontolRobert bisa masuk seluruhnya. Hans tetap terus menggenjot istriku dengan istriku diatas tubuh Hans dan Robert dibelakang istriku.

David kemudian menunjukkan kontolnya kewajah Aisah dan menolehkan wajah istriku kearahnya dan memasukkan kontolnya ke mulut istriku. Aisah sekarang merasakan kontol di dalam memek, anus, dan mulutnya. Kemudian Bastian yang sudah mabuk ikut2an dan memaksa Aisah mengocok kontolnya.

Aisah sekarang mengeluarkan suara2 yang tidak biasanya dia buat ketika berhubungan sex denganku. Sekarang dia mengeluarkan erangan,lenguhan yang berbeda. lenguhan dan rintihan yang sangat liar walaupun ada kontol dimulutnya yang meredamnya.

entah bagaimana persetubuhan antara satu wanita dan empat pria yang kulihat didepan mataku berlangsung dengan irama yang pasti seakan2 mereka menikmati tanpa ada yang dipaksa. Tusukan di memek dan lubang pantat yang bergerak seirama dan bergantian kalau yang satu masuk yang satu keluar, gerakan kepala isriku menghisap kontol dan tangannya mengocok yang juga seirama.

kudengar erangan, lenguhan,rintihan keluar dari mulut mereka semua. Aku merasakan waktu berjalan lambat melihat Kegiatan penyaluran nafsu birahi yang liar tersebut berlangsung..

akhirnya Hans bekata, “aku mau keluar.”

Robert menjawab, “aku juga.”

badan Aisah mulai menggeliat merasakan tusukan dari kontol2 tersebut.

David yang pertama keluar menyemprotkan spermanya didalam mulut Aisah. Aisah tersedak tapi tetap menutup mulutnya. Tapi kulihat masih ada tetesan sperma yang mengalir keluar dari ujung bibirnya. David menarik keluar kontolnya dan semprotan terakhir ejakulasinya mengenai, hidung, dagu dan leher Aisah.

Bastian menyusul berikutnya, spermanya meleleh di tangan Aisah dan ironisnya sampai mengenai cincin kawinnya.

setelah mulut Aisah terlepas dari kontolDavid, dia melampiaskan birahinya yg tertahan dan mengerang liar. “URRGGGHHHH!” “GRRRGHHHH!”

“HUNNNNNGGGHHH!”

tubuh Aisah terlempar2, pantatnya mengejan dan bergetar merasakan kedua kontol di memek dan anusnya bergerak semakin cepat.

Hans melenguh merasakan ejakulasinya. Dia tidak segera mencabut kontolnya menunggu Robert selesai melampiaskan nafsunya.

kemudian Aisah mencapai orgasmenya, sambil berteriak sampai aku takut bisa kedengaran tetangga. “OHHHHHHHHHHHWWWWWW!” badannya melemas di dada Hans, napasnya memburu.

Robert tidak bertahan lama setelah melihat semua kejadian itu dan kulihat dia mengeluarkan kontolnya dari lubang pantat Aisah dan menyemprotkan spermanya di punggung dan pantat istriku.

Aisah tidak bisa atau mungkin juga tidak mau berdiri. Aisah mulai menangis dan terisakisak diatas tubuh Hans dimeja. Akhirnya Hans melepaskan tubuhnya dari Aisah dan Aisah terduduk dikarpet.

aku disuruh mengambilkan minuman lagi. Ketika aku kembali, David sudah menggandeng Aisah berdiri. Dia mengambil dua gelas minuman sekaligus untuknya dan Aisah. Dia menggandeng Aisah yang telanjang memperlihatkan pantatnya yang berayunayun keluar ruangan.

“mereka mau kemana?” aku bertanyakepada Robert.

“Oh,mereka bilang mungkin lebih enak kalau dikasur,” jawab Robert.

jadi aku, Robert, Hans, dan Bastian, duduk sambil minum di ruang keluarga melihat Aisah menggandeng David, seorang tamu asing ke kamar utama. Tak lama kudengar suara ranjang berderit dan rintihan Aisah.

setelah David selesai, dia keluar sendirian. Sampai menjelang pagi , satu persatu, dua orang, tiga orang , bahkan mereka berempat sekaligus bergantian memasuki kamar tidur kami untuk menyetubuhi dan melakukan apapun yang mereka mau terhadap istriku.

Comments

Popular posts from this blog

Akhwat Kampus

Naughty Hijab Wife